Pendapatan Bio Farma Diramal Hanya Rp22,1 T di 2022 Seiring Melandainya Covid-19

Ekonomi457 views

Inionline.id – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memprediksi pendapatan konsolidasi Bio Farma Grup hanya mencapai Rp22,1 triliun saja sepanjang 2022.

Honesti mengatakan prediksi itu lebih rendah 49 persen dibandingkan capaian pada 2021, seiring dengan meredanya pandemi covid-19.

Ia menyebutkan angka tersebut adalah hasil dari prognosa yang dibuat oleh pihaknya, terdiri dari pendapatan produk reguler Rp16,09 triliun dan produk covid-19 Rp5,9 triliun.

“Kami melakukan prognosa sampai akhir Desember, kami prediksikan pencapaian revenue kami sebesar Rp22,1 triliun,” kata Honesti dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1).

Meski begitu, ia tetap optimis pendapatan Bio Farma Grup akan tetap terjaga dan memiliki harapan. Pasalnya, pendapatan dari produk non covid-19 naik pada 2022.

Lihat saja, pada prognosa 2022 pendapatan dari produk reguler mencapai Rp16,09 triliun. Angka ini naik jika dibandingkan pendapatan dari produk reguler di 2021, yakni Rp15,17 triliun.

“Yang membuat kami optimis produk-produk non covid-nya tetap tumbuh,” ucap Honesti.

Ia juga memaparkan prognosa EBITDA konsolidasi Bio Farma Grup mencapai Rp1,5 triliun. Angka ini juga turun 56 persen dari EBITDA 2022 yang mencapai Rp4,07 triliun.

Pada kesempatan itu, Honesti mengklaim Bio Farma Grup adalah produsen vaksin polio terbesar di Asia Tenggara.

Ia mengatakan pihaknya mampu memproduksi sebanyak 3 juta dosis vaksin per tahun. Honesti bahkan mengatakan 70 persen vaksin polio dunia itu diproduksi oleh Bio Farma.

“Sebanyak 70 persen vaksin polio itu dari Bio Farma, 30 persen (sisanya) dari India dan negara lainnya,” ucapnya.

Kemudian, dari sisi distribusi Bio Farma juga merupakan distributor keenam terbesar di dunia. Tercatat penetrasi pasar dari perusahaan pelat merah itu menjangkau 149 negara.