112 Bangunan Rusak, 4 Orang Luka, Dampak dari Gempa Karangasem Bali

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Dampak gempa beruntun yang terjadi pada Selasa (14/12/2022) di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, hingga saat ini telah merusak ratusan bangunan dan menyebabkan empat orang mengalami luka-luka.

“Untuk data terbaru kalau untuk rumah saja ada 77 yang rusak ringan dan satu rumah rusak sedang,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Karangasem, Putu Eka Putra Tirtana saat dihubungi Rabu (14/12) malam WIB.

Sementara, dari data yang didapat kerusakan bangunan akibat gempa di tujuh kecamatan di Kabupaten Karangasem, Bali, adalah 2 sekolah mengalami rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 77 rumah rusak ringan, 11 Pura umum rusak ringan, dan 13 Pura pribadi rusak ringan, dan 2 kamar mandi rusak ringan.

Kemudian terdapat 3 kantor instansi pemerintah rusak ringan, dan 3 fasilitas umum rusak ringan. Jadi, total ada 112 bangunan mengalami kerusakan akibat gempa beruntun yang mengguncang Karangasem. Lalu, warga yang luka, 3 orang menderita luka ringan, dan seorang lainnya mengalami luka sedang.

Putu Eka juga menyampaikan, akibat gempa susulan yang terus terjadi warga di Kabupaten Karangasem memilih untuk tidur di luar rumah,”Kalau dari pengamatan kami, aktivitas kepada masyarakat normal tidak ada yang berdampak signifikan hanya saja masyarakat sementara tidur di luar takut gempa susulan,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa untuk saat ini BPBD Kabupaten Karangasem mendirikan tenda untuk para pasien di RSUD Karangasem dan di RSU Bali Med.

“Kami pasangnya ada tiga (tenda), di RSUD Karangasem ada dua di Rumah Sakit Bali Med ada satu. Tapi, pemasangannya hanya untuk siaga saja karena beberapa pasien itu, ada beberapa yang trauma atau takut tinggal di dalam ruangan,” ungkapnya.

Dia juga menghimbau kepada warga, agar tidak panik, sebab warga yang mengalami luka-luka karena mereka panik saat terjadi gempa, sehingga terburu-buru tidak memperhatikan sekitarnya.

“Karena kami evaluasi dari empat orang yang luka-luka mereka mendapatkan lukanya karena panik. Ada yang lari kencang dan tidak lihat ada kayu di depannya yang ditabrak akhirnya kepalanya luka. Kemudian ada yang sedang pegang air panas, dan panik akhirnya tumpah ke tangannya, ada yang buru-buru keluar akhirnya kejatuhan genteng,” jelasnya.