Wamenkes Sebut Kenaikan Kasus Covid Akhir-akhir ini Terbanyak dari Klaster Komunitas

Berita257 views

Inionline.id – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut klaster komunitas menjadi penyumbang tertinggi dalam tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

“Paling banyak klaster itu ya klaster komunitas,” kata Dante di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (9/11).

Dante melanjutkan kendati kasus perkembangan Covid-19 mengalami tren kenaikan, namun hingga kini hasil indikator Covid-19 Indonesia menyatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia masih level 1.

Adapun guna menekan angka penularan kasus Covid-19, Dante meminta agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19, terutama pemakaian masker. Selain itu, warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19 diminta untuk segera mengakses program vaksinasi ke fasilitas terdekat.

“Sementara di PPKM level 1 ya. Dan masker kalau di dalam ruangan wajib,” ujarnya.

Perkembangan jumlah kasus konfirmasi virus corona di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 53,45 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 26 Oktober-1 November, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 22.114 kasus. Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama 2-8 November, kasus konfirmasi Covid-19 naik menjadi 33.935 orang.

Tren peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 itu juga dibarengi dengan tren kenaikan pada kasus kematian warga akibat Covid-19. Selama periode 26 Oktober-1 November, kasus kematian Covid-19 berjumlah 188 kasus, dan sepekan setelahnya bertambah menjadi 246 kasus atau meningkat sebanyak 30,85 persen.

Namun perlu juga diketahui, di tengah meningkatnya kasus konfirmasi dan kematian Covid-19 dalam sepekan tersebut. Pemerintah mencatat jumlah warga yang diperiksa Covid-19 juga mengalami kenaikan kendati tak signifikan.

Selama periode 26 Oktober-1 November, sebanyak 179.771 orang atau 402.356 spesimen yang telah diperiksa. Sepekan setelahnya, jumlah warga yang diperiksa naik menjadi 194.990 orang atau 424.298 spesimen.

Capaian pemeriksaan Covid-19 itu dihitung melalui hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.