Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat Desak Aktifasi TPPAS Nambo Bogor

Antar Daerah057 views

Bogor, Inionline.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat menggelar reses I tahun sidang 2022-2023 di gedung serba guna Rinjani 4, Desa Bojong Nangka, Kabupaten Bogor, Selasa (08/11/2022).

Saat sesi serap aspirasi, tokoh Kampung Ramah Lingkungan (KRL) setempat bu Yatno mengeluhkan masalah sampah yang seolah bagaikan penyakit yang sulit disembuhkan di Kabupaten Bogor.

“Jadi kita mungkin ada bantuan dari pemerintah tentang adanya motor sampah, jadi orang itu tidak mengambil karena sampah itu kotor tidak semua orang itu bisa berhubungan dengan sampah,” ujarnya.

Selain itu, peserta lainnya juga mengeluhkan rusaknya ruas jalan di kawasan Desa Bojong Nangka yang bahkan dilalui truk tonase besar yang tidak sesuai beban jalannya, lalu permohonan bantuan honor bagi guru mengaji serta permohonan dibangunnya SMK atau universitas di kawasan Kecamatan Gunung Putri.

Menyoroti berbagai aspirasi yang masuk, Ru’yat memastikan telah mencatat semua dan akan mengadvokasi mana yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat sesuai peraturan yang berlaku.

Khusus untuk aspirasi sampah, Wakil Walikota ini bahkan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat agar segera mengaktifkan TPPAS Lulut Nambo yang ada di Kabupaten Bogor.

“Jadi dalam sejarah TPPAS atau tempat pembuangan sampah terpadu, ini dulu pernah Pak Sutioso bikin di daerah Bojong, tapi didemo dibakar dan seterusnya, dan suatu hal yang memang mendesak dan harus segera disiapkan adalah TPPAS terpadu untuk Bogor di Nambo,” kata Ru’yat.

Hal ini menjadi suatu keharusan dan wajib jadi perhatian bagi Pemprov Jabar untuk bisa lebih serius terhadap nasib TPPAS Nambo.

“Kalau di Bandung ada Legok nangka agar pembuangan sampah tidak open dumping, tapi lebih dikelola dengan tekhnologi yang bisa menampung dan mengelola dulu ada peristiwa meledaknya tempat pembuangan sampah di Leuwi Gajah itu juga menjaid suatu harusnya menjadi perhatian baik di Nambo atau Legok Nangka agar segera dibangun,” tukas Ru’yat.

Lanjut, “Dan untuk Legok nangka ada progres, dengan mungkin melibatkan kerja sama dengan pihak stakeholders demikian pula di Nambo bagaimana bisa ada suatu progres sehingga pembuangan sampah tidak open dumping secara manual tapi dengan penanganan tekhnologi yang dikerjasamakan dengan berbagai pihak,” pungkasnya.