Usai Bom Tewaskan 100 Orang Somalia Mohon Bantuan Internasional

Internasional057 views

Inionline.id – Presiden Somalia menyampaikan permohonan bantuan internasional bagi para korban yang terluka akibat ledakan bom mobil dahsyat yang merenggut nyawa 100 orang.

Buldoser terus membersihkan lokasi ledakan di ibu kota Mogadishu pada Senin (31/10) untuk menemukan mayat-mayat yang dikhawatirkan masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Serangan bom yang terjadi pada hari Sabtu (29/10), yang juga melukai lebih dari 300 orang itu, diklaim oleh kelompok militan Al-Shabaab. Ini merupakan serangan paling mematikan di negara Tanduk Afrika tersebut dalam lima tahun terakhir.

“Kami mengimbau masyarakat internasional, saudara-saudara Somalia, dan saudara dan atau mitra Muslim lainnya untuk mengirim dokter ke Somalia untuk membantu rumah sakit merawat orang-orang yang terluka,” kata Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (31/10/2022).

Dia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat, karena rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas yang lengkap harus menangani banyak korban luka.

Somalia memiliki salah satu sistem kesehatan terlemah di dunia setelah konflik selama beberapa dekade.

“Kami tidak dapat menerbangkan semua jumlah orang yang terluka ini,” kata Mohamud, yang dirinya sendiri telah menyumbangkan darah untuk para korban.

Sementara itu, Perdana Menteri Somalia, Hamza Abdi Barre telah memerintahkan sekolah-sekolah ditutup sehingga para siswa dapat ambil bagian dalam aksi donor darah nasional.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Minggu (30/10) waktu setempat, bahwa pihaknya siap membantu pemerintah merawat yang terluka dan memberikan perawatan trauma.
Al-Shabaab, sebuah kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Dalam serangan itu, dua mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di dekat persimpangan Zobe yang sibuk di Mogadishu, diikuti oleh tembakan.

Dalam sebuah pernyataan, Al-Shabaab mengatakan bahwa kelompok itu menargetkan Kementerian Pendidikan negara itu.

Ledakan bom tersebut merobek dinding dan menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekatnya, mengirimkan pecahan peluru, gumpalan asap dan debu ke udara.