Tak Ada Perempuan Jadi Pahlawan Nasional 2022, Mensos Risma Heran

Berita157 views

Inionline.id – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini angkat suara tak ada tokoh dari kalangan perempuan yang diberi gelar pahlawan nasional pada tahun ini. Risma mengaku juga bertanya-tanya tak ada yang mengusulkan sosok perempuan.

“Saya juga mikir kenapa enggak ada ajukan yang perempuan ya, gitu. Tapi itu semua [usulan] dari daerah yang ajukan,” kata Risma saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/11).

Risma mengatakan pengajuan nama-nama tokoh untuk menjadi pahlawan nasional diajukan daerah, lalu dibahas dan diseleksi oleh Kemensos. Setelah itu, Kemensos menyerahkan ke pihak Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di Sekretariat Presiden untuk diseleksi kembali.

“Kita ajukan ke dewan penganugerahan gelar, itu yang ada di Setpres. Nah itu menyaring lagi. Jadi bukan hanya di kami. Itu pengajuan dari daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Risma menjelaskan Kemensos tak hanya mengajukan nama-nama yang baru diusulkan tahun ini, tetapi juga nama-nama dari tahun sebelumnya diajukan lagi.

“Waktu nyortir kan aku biasanya tuh yang tahun baru yang dinaikkan. Itu enggak, kemarin aku aduk. Ada yang usulan tahun 2011 jadi Pahlawan. Jadi bukan hanya yang baru,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada 7 November lalu Preside Joko Widodo telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang dinilai berjasa bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 2022. Kelima tokoh tersebut merupakan laki-laki.

Mereka di antaranya dr. Soeharto dari Jawa Tengah, H Salahuddin bin Talibuddin dari Halmahera, KGPAA Paku Alam VIII dari D.I. Yogyakarta, KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat, dan dr. Raden Rubini dari Kalimantan Barat

Hal yang sama juga dilakukan pemerintah pada tahun 2021 lalu. Pemerintah memberikan empat orang tokoh memperoleh gelar pahlawan.

Mereka adalah Usmar Ismail dari DKI Jakarta; Raden Aria Wangsakara dari Banten; Tombolotutu dari Sulawesi Tengah; Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur.