Pemerintah Tetap Datangkan Fomepizole Meski Kasus Ginjal Akut Turun

Berita057 views

Inionline.id – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan pemerintah akan tetap mendatangkan obat penawar atau antidotum Fomepizole meskipun kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia mengalami tren penurunan.

Berdasarkan data per 6 November, kasus GGAPA di Indonesia mencapai 324 kasus yang tersebar di 28 provinsi. Sebanyak 195 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

“Tetap akan kita terus datangkan [Fomepizole],” kata Dante di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (9/11).

Obat yang sudah didatangkan ke Indonesia itu akan langsung dikirim ke instalasi farmasi pusat. Dante juga memastikan obat Fomepizole akan diberikan secara gratis kepada pasien.

Terpisah, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia sempat mengatakan Kemenkes telah membeli 70 vial obat Fomepizole dari Amerika Serikat (AS) untuk kebutuhan darurat.

Rizka menyebut sejauh ini Kemenkes telah menerima sebanyak 246 vial Fomepizole yang didatangkan dari Singapura hingga donasi Jepang. Ia mengatakan 87 persen obat Fomepizole yang didatangkan ke Indonesia adalah produk donasi alias hibah dari negara lain.

Berdasarkan laporan terkini, 10 dari 11 pasien GGAPA yang mengonsumsi obat sirop dengan dugaan tercemar senyawa kimia tertentu berangsur membaik kondisinya setelah diberi obat Fomepizole selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM.

Sejumlah pihak kemudian menyimpulkan bahwa Fomepizole memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien GGAPA di Indonesia. Namun, Rizka berharap pemerintah tidak harus selalu memesan Fomepizole di masa depan, seiring dengan nihilnya kasus GGAPA di Indonesia.