Kelemahan Sistem Tilang Elektronik Diungkapkan Polda Metro

Inionline.id – Ditlantas Polda Metro Jaya membeberkan sejumlah kekurangan dalam penindakan menggunakan sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE).

“Tentu halnya setiap sistem pasti ada kelemahan, ada beberapa pelanggaran yang mungkin tidak bisa ter-capture oleh kamera e-TLE,” kata Kasi Laka Lantas Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edi Purwanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (11/11).

Kekurangan ini, kata Edi, terkait beberapa pelanggaran lalu lintas yang tidak bisa terekam oleh kamera tilang elektronik. Misalnya apakah pengendara sudah memiliki SIM atau belum hingga soal kelengkapan surat-surat kendaraan.

“Tentu halnya itu tidak ter-capture atau tidak bisa diambil tindakan pelanggaran lalu lintas oleh ETLE,” ucap dia.

Tak hanya itu, Edi menyebut sampai saat ini kamera ETLE juga belum bisa mendeteksi terkait pelanggaran teknis kendaraan bermotor. Misalnya saja penggunaan knalpot bising.

“Seperti knalpot bising, tentu halnya untuk mengetahui pelanggaran knalpot ini harus diukur juga, nah dari kamera ETLE tidak bisa terpantau atau tercapture,” tuturnya.

Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melarang seluruh polisi lalu lintas untuk melakukan penilangan manual terhadap para pengendara.

Instruksi ini tercantum dalam surat telegram Nomor: ST/2264/X/HUM.3.4.5./2022, per tanggal 18 Oktober 2022, yang ditandatangani Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi atas nama Kapolri.

Dalam telegram tersebut, jajaran polisi sabuk putih diminta untuk mengedepankan penindakan melalui tilang elektronik (ETLE), baik statis maupun Mobile.

“Penindakan pelanggaran lalu lintas tidak menggunakan tilang manual. Namun hanya dengan menggunakan ETLE baik statis maupun mobile dan dengan melaksanakan teguran kepada pelanggar lalu lintas,” tulis instruksi dalam poin nomor lima surat telegram tersebut.