Demi Prostitusi Benar-benar Hilang Kini Rawa Malang Diawasi Ketat

Antar Daerah657 views

Inionline.id – Kegiatan prostitusi di dekat kawasan hutan kota Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) hidup kembali meski telah ditutup. Kini kawasan tersebut dijaga ketat agar prostitusi benar-benar hilang.

Satpol PP Jakut telah menyambangi lokasi tersebut setelah menerima laporan kegiatan prostitusi kembali hidup. Kegiatan patroli itu telah berlangsung selama tiga hari.

“Dari tanggal 28 Oktober sampai 30 Oktober. Tiga kali (razia),” kata Kepala Satpol PP Jakarta Utara Yusuf Madjid saat dihubungi, Senin (31/10/2022).

Yusuf mengatakan, tidak ditemukan adanya praktik prositusi di Rawa Malang. Dia menyebut para pelaku prostitusi tidak ditemukan karena diduga informasi razia bocor.

“Tidak (ditemukan), mereka tutup kalau kami ada. Tempatnya kan sangat jauh dari keramaian, jadi kalau kami menuju ke sana mereka sudah bisa monitor,” ujar Yusuf.

Yusuf menuturkan pihak Satpol PP Jakut akan melakukan patroli dua kali sehari untuk mencegah kegiatan prostitusi di tempat tersebut muncul lagi. Patroli dilakukan pada malam hari untuk memastikan tidak ada lagi praktik prostitusi.

“Terus (patroli). Setiap hari termasuk Sabtu-Minggu. Kami lakukan dua kali sehari. Dari jam 21.00-24.00 WIB, nanti kami berganti orang, nanti jam 01.00-04.00 WIB baru balik kanan. Dia nggak mungkin buka lagi,” kata dia.

Yusuf mengatakan bila masih ditemukan pelaku prostitusi di Rawa Malang, pihak Satpol PP Jakut akan mengambil tindakan. Pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Sosial untuk menindak para pelaku prostitusi.

“Ya pasti kalau ada pidana di dalamnya ya kami serahkan ke polsek. Tapi untuk pekerja-pekerjanya kita bawa ke Panti Sosial,” ucapnya.

Kucing-kucingan

Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Alex Chandra mengatakan Sejak mendapatkan informasi kegiatan prostitusi yang beroperasi kembali, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi tersebut. Namun tak ada apa-apa di sana.

Alex mengatakan pelaku prostitusi di Rawa Malang tersebut bersembunyi ketika petugas menggerebek lokasi tersebut. Namun saat tak ada petugas, kegiatan haram tersebut kembali dilakukan.

“Mereka tuh kucing-kucingan kalau nggak ada (aparat) mulai (praktik prostitusi) lagi. Kita tinggal, mulai ada itu (praktik prostitusi),” ujarnya.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali, sudah dilakukan perubahan penjagaan di sana. Kini petugas gabungan mulai dari kepolisian, Satpol PP, hingga polisi militer berjaga selama 24 jam.

“Makanya sekarang diubah polanya. Jadi ditempatkan di sana. Sekarang ini sudah ditongkrongi 24 jam,” tuturnya.

Alex mengatakan total sebanyak 30 petugas diturunkan setiap malam. Para petugas yang berjaga berkeliling untuk mencegah terjadi kembali praktik prostitusi di sana.

“Per malam itu 30 personel Satpol PP, polsek, koramil. Mulai jam 21.00 apel digelar di sana, sampai pagi jam 04.00 WIB. Keliling, karena kalau sudah ditempatkan di sana yakin nggak akan ada giat lagi,” tutupnya.