3 Orang Tewas Akibat Serangan Roket dari Suriah Hantam Kota Perbatasan Turki

Internasional257 views

Inionline.id – Sejumlah roket ditembakkan dari Suriah menuju kota perbatasan Turki, Karkamis pada hari Senin (21/11) dan menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak. Enam orang lainnya luka-luka dalam serangan roket itu.

Roket yang ditembakkan dari Suriah menuju kota perbatasan Turki Karkamis pada Senin menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak, dan melukai enam lainnya, kata menteri dalam negeri Turki.

“Tiga warga kita kehilangan nyawa. Salah satunya adalah seorang anak, yang lainnya seorang guru,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu di siaran langsung televisi. Dia pun bersumpah akan memberikan “respons yang keras” atas serangan itu.

Sebelumnya, Davut Gul, gubernur provinsi Gaziantep, Turki tenggara mengatakan bahwa dua orang tewas dalam serangan roket itu.

“Lima mortir/roket ditembakkan … ke arah pusat Karkamis. Dua warga negara kita tewas. Enam warga kita terluka, dua di antaranya serius,” katanya dalam postingan di Twiiter.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, serangan roket itu menghantam sebuah sekolah menengah dan dua rumah serta sebuah truk di dekat perbatasan yang menghubungkan Karkamis ke kota Jarablus di Suriah.

Foto-foto di Anadolu menunjukkan jendela-jendela yang hancur di sebuah sekolah serta sebuah truk yang terbakar.

Sebelumnya pada hari Minggu (20/11), roket-roket yang ditembakkan dari Suriah melukai enam polisi dan dua tentara ketika roket tersebut menghantam perbatasan.

Turki pada Minggu melakukan serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan militan Kurdi di Suriah utara dan Irak, yang disebut otoritas Turki digunakan untuk melancarkan serangan “teroris” di tanah Turki.

Serangan udara Turki di wilayah Suriah utara dan timur laut menewaskan sedikitnya 31 orang, kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

Serangan, dengan nama sandi Operasi Claw-Sword tersebut, terjadi seminggu setelah ledakan di kota Istanbul tengah, Turki yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang. Otoritas Turki menyalahkan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atas ledakan tersebut.

PKK telah melakukan pemberontakan berdarah di Turki selama beberapa dekade dan telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya. Namun, pihaknya membantah terlibat dalam ledakan Istanbul.