Untuk Tanggulangi Banjir Rob Jakarta Heru Bicara Tanggul Raksasa NCICD

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bicara soal kemungkinan kelanjutan proyek pembangunan tanggul raksasa Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek ini diyakini bisa jadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani masalah banjir rob di pesisir utara.

Heru mengatakan banjir rob jadi salah satu masalah yang belum teratasi di Jakarta. Menurutnya untuk menangani hal tersebut butuh waduk hingga tanggul raksasa di pesisir Jakarta.

“Berikutnya membuat, kalau bisa dengan pusat, NCICD, tanggul raksasa,” ungkap Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10).

“Dan mungkin beberapa lokasi tertentu seperti di Jakarta Utara, Cilincing, sebagian Jakarta Barat, itu tanggulnya harus diperbaiki, disambung, dan seterusnya,” imbuhnya menambahkan.

NCICD merupakan proyek pemerintah pusat dalam menangani banjir rob hingga salah upaya mencegah Jakarta tenggelam. Tanggul raksasa ini memiliki desain awal berbentuk burung Garuda yang terdiri dari tanggul pantai, tanggul laut, dan 17 pulau reklamasi.

Pembangunannya dilakukan secara gotong royong antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan bagian pengerjaannya masing-masing.

Sejauh ini, yang sudah terbangun baru tanggul pantai, itu pun belum mencapai 100 persen. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi pada awal 2022 mengakui tanggul yang sudah terbangun baru 32 persen dan belum berhasil membendung rob secara total.

Ada tiga fase dalam megaproyek NCICDini. Fase A,yang dimulai sejak 2016, fokus menambah tanggul-tanggul pantai dan membangun 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.

Pada 2022, kata Dudi, pihaknya akan melanjutkan pembangunan 22 Km tanggul sisa dari target yang belum tercapai pada 2021. Pemprov, kata Dudi, sudah menyiapkan Rp100 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan tanggul itu.

Fase B berfokus dalam upaya membangun tanggul laut luar barat dan waduk besar yang dimulai pada 2018 sampai dengan 2022. Kemudian, Fase C fokus membangun tanggul luar timur yang akan dibangun setelah 2023.

Kendati begitu, tak semua berjalan sesuai rencana. Proyek reklamasi ini ditolak oleh warga dan aktivis lingkungan.

Mereka menilai tanggul Jakarta di antaranya memiliki desain yang tak bersahabat dengan lingkungan bak septic tank raksasa, menyulitkan nelayan mencari ikan, hingga pembenaran reklamasi oleh pengembang.