Saat Tragedi Kanjuruhan 2.034 Personel Polri-TNI Diterjunkan

Inionline.id – Untuk mengamankan laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang berujung pada tragedi, Sabtu (1/10) lalu, sebanyak 2.034 personel gabungan Polri dan TNI dikerahkan.

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan jumlah personel pengamanan yang diterjunkan itu sudah mempertimbangkan jumlah penonton serta situasi keamanan.

“Untuk masalah pengamanan itu ada 2.034 (personel),” kata Ferli saat dihubungi, Senin (3/10).

Ferli juga memastikan bahwa jumlah tersebut termasuk dengan personel dari TNI.

“Iya (termasuk),” ujarnya.

Kendati demikian, Ferli tak menjelaskan lebih lanjut soal alasan personel TNI turut dilibatkan dalam pengamanan tersebut. FerliĀ juga tak merinci jumlah anggota TNI yang terlibat dalam pengamanan di stadion.

“Nanti kan ada rilis lagi, nanti di sana saja,” ucap Ferli.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Insiden disebut bermula saat suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa total korban yang meninggal dan terluka akibat tragediK anjuruhan mencapai 448 orang.

“Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 korban,” kata Muhadjir usai rapat koordinasi di Pendopo Panji, Kepanjen, Malang, Senin (3/10).