Ratusan Aremania Menggelar Aksi Tuntut Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan di Malang

Berita057 views

Inionline.id – Ratusan pendukung klub sepak bola Arema FC alias Aremania menggelar demo di Malang, Kamis (20/10). Mereka menuntut penuntasan penanganan hukum terkait Tragedi Kanjuruhan.

Massa awalnya berkumpul di depan Stadion Gajayana, Kota Malang pada pukul 09.00 WIB. Satu jam kemudian, mereka berjalan kaki menuju Gedung DPRD Kota Malang di Jalan Tugu.

Mereka mayoritas mengenakan pakaian hitam. Aksi damai di depan gedung parlemen itu tidak disertai pembacaan sejumlah tuntutan.

Aremania hanya membentangkan spanduk. Salah satunya bertuliskan “Jika Sepak Bola Jadi Pemersatu Bangsa, Kenapa Harus ada Korban Jiwa”.

Sejumlah spanduk lain bertuliskan “Mana Keadilan Bagi Ratusan Nyawa”, “Tangis Seorang Ibu Tidak Bisa Dibayar Dengan Kata Maaf”, “Revolusi PSSI” dan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia #USUTTUNTAS”.

Dalam aksinya, mereka juga menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” dan “Salam Satu Jiwa”. Massa aksi juga menyerukan revolusi PSSI.

Usai menyanyikan lagu, ratusan Aremania tersebut menyudahi aksi damai dan kembali menuju ke Stadion Gajayana untuk membubarkan diri jelang tengah hari.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang–mayoritas Aremania–terjadi pada Sabtu (1/10) malam usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Atas peristiwa tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lalu membentuk Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD. Tim itu telah selesai melakukan tugasnya dan menyerahkan laporan ke Jokowi pada Jumat (14/10) siang.

Salah satu kesimpulan tim itu adalah kematian massal terjadi setelah kepanikan yang dipicu penembakan gas air mata secara tak terukur oleh aparat ke tribun penonton.

Selain itu, Polda Jatim pun melakukan penyidikan atas peristiwa tersebut di mana sampai dengan saat ini telah ditetapkan sejumlah tersangka, yang beberapa di antaranya berasal dari kepolisian.