Perumda PPJ Sambut Digitalisasi Pasar Tradisional

Antar Daerah357 views

BOGOR, Inionline.id – Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) menyambut baik penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Tradisional yang difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI).

Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional (Dirops);Perumda PPJ, Denny Ariwibowo usai sosialisasi program Digitalisasi Pasar Tradisional yang digelar oleh BI, di Blok F Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, pada Selasa (25/10/2022).

Selain Perumda PPJ, sosialisasi itu juga dihadiri oleh pimpinan BJB Kota Bogor Muhamad Aditya Wiradharma, Maman Suratman dari PT Bank Mandiri, Yusi Yuliana dari BI, serta para Pedagang pasar tradisional yang ada di Kota Bogor.

Dalam program tersebut, pihak BI telah berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS.

Denny Ariwibowo mengatakan, ke depan para pedagang pasar akan difasilitasi untuk menggunakan QRIS oleh pihak Bank. Penggunaan aplikasi itu sebagai bentuk transformasi era digital di pasar tradisional yang ada di Kota Bogor.

Program QRIS itu, kata dia, dilakukan untuk mengurangi transaksi secara tunai, terlebih dalam kondisi Covid-19. Selain itu, pihaknya juga berharap bisa memudahkan dengan memdapat fasilitas CMS (cash management system).

“Jadi teman teman tidak usah narikin service charge, bisa kerja sama langsung dengan Bank yang memfasilitasi QRIS,” kata Denny.

Sementara itu, Asisten Direktur BI Jawa Barat, Yusi Yuliana mengatakan, digitalisasi di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan yang harus diadaptasi di segala sektor, termasuk di pasar tradisional.

Semua stake holder, kata dia, digandeng untuk menyukseskan digitalisasi sesuai dengan Amanat Presiden dalam Kepres nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.

Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya para pedagang pasar untuk menerapkan SIAP QRIS guna meningkatkan daya saing pasar tradisional.

“Agar konsumen pasar rakyat pun dapat melakukan pembayaran secara non cash,” kata Yuli.