Forum Indonesia Menulis yang Jalankan Program Organisasi Penggerak di Kalbar Diapresiasi Nadiem Makarim

Pendidikan957 views

Inionline.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi Forum Indonesia Menulis (FIM). Sebagai penerima Program Organisasi Penggerak (POP) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, FIM telah menyasar 920 sekolah di 14 kabupaten atau kota di Kalimantan Barat dengan total 2.300 guru dan kepala sekolah.

“Gerakan Merdeka Belajar ini bukan hanya kebijakan. Tapi benar-benar sudah menjadi gerakan. Gerakan dari bawah, dari berbagai macam penggerak, seperti contohnya Forum Indonesia Menulis yang menjadi salah satu penggerak kita, mitra pemerintah,” kata Nadiem di SDN 01 Sanggau, Kalimantan Barat dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.

Nadiem menyebut melalui FIM, kebijakan Merdeka Belajar merupakan bukti gotong royong bisa dilakukan di daerah-daerah sasaran yang selama ini sulit mendapatkan intervensi dari pemerintah. Melalui mitra POP, gerakan Merdeka Belajar dapat digapai.

“Berkat mitra POP ini, sekolah-sekolah yang berada di daerah seperti di Kalimantan Barat bisa mendapatkan program peningkatan kompetensi,” ucap Nadiem.

Dia yakin POP mampu memperluas praktik baik capaian hasil peningkatan belajar siswa dalam bidang literasi, numerasi, dan karakter. Hal ini sejalan dengan semangat pendidikan yang harus terlibat aktif dalam mempersiapkan SDM unggul.

Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot, mendukung kebijakan-kebijakan yang diluncurkan Kemendikbudristek. Dia meyakini program-program yang diterbitkan Kemendikbudristek betul-betul untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

“Bayangkan tingkat literasi Indonesia dari 77 negara kita berada pada urutan 72. Begitu juga dengan numerasi dan sains. Sejak 2015 tidak ada perubahan signifikan. Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan, keberanian, seperti kebijakan Merdeka Belajar yang sekarang-sekarang diluncurkan,” ungkap Adrianus.

Ketua Umum FIM Kalimantan Barat, Fakhrul Arrazi, memberikan pesan pada guru-guru peserta POP untuk mampu mendobrak kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilaksanakan di sekolah. Dia menyebut butuh keberanian untuk maju dan mendobrak hal-hal positif dan butuh keikhlasan dalam berkarya serta mengabdi sebagai tenaga pendidik.

Dia menyebut untuk membuat perubahan pada semua elemen, semua pemangku pendidikan harus turut andil bergotong royong. Hal itu agar peserta didik siap menjadi yang terdepan.

“Maju bersama dan berkarya bersama dibutuhkan untuk menginspirasi dunia,” tutur dia.

Salah satu penerima manfaat POP, Kepala Sekolah SDN 07 Terati, Kecamatan Jangkau, Kabupaten Sanggau, Didi Musjawe, menceritakan kesan baik dan dampak positif yang dirasakan selama mengikuti program POP dari FIM Kalimantan Barat. Didi mengungkapkan ada tiga perubahan mendasar yang dirasakan, salah satunya semangatnya tumbuh dalam menulis dan menerbitkan buku.

“Kedua, termotivasi untuk selalu melakukan perubahan-perubahan dalam meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam bidang menulis. Serta, tumbuhnya semangat dalam berkarya untuk menumbuhkan inspirasi bagi keluarga, guru, dan peserta didik,” papar Didi.

Didi mengungkapkan POP melalui Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat sangat berdampak bagi sekolah-sekolah. “Secara umum terlihat dari bagaimana sekolah-sekolah tersebut berlomba-lomba untuk kembali mendesain pojok baca mereka,” ucap dia.

Selain itu, sekolah-sekolah juga berusaha untuk menghadirkan tempat-tempat yang lebih nyaman untuk memunculkan semangat peserta didik dalam membaca. “Saya melihat beberapa sekolah dengan pendanaan seadanya mereka membagi dana tersebut untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca. Mereka membangun pojok-pojok baca yang dapat mereka gunakan untuk menarik minat siswa membaca. Dampak ini sangat positif dan luar biasa,” tutur Didi.