Sopir Angkot di Jabar Mogok Massal, Tuntut Tarif Naik Usai BBM Naik

Berita557 views

Inionline.id – Para pengendara angkutan kota atau angkot di sejumlah daerah di Jawa Barat menggelar mogok massal karena menuntut kenaikan tarif usai harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

Pada Senin (5/9), sopir-sopir kendaraan umum di Kabupaten Majalengka melakukan aksi mogok massal sehingga membuat aktivitas warga–terutama anak sekolah–terganggu.

Demi membantu warga hingga anak sekolah, Polres Majalengka menurunkan anggotanya untuk membantu pelajar dan masyarakat ke sekolah serta tempat kerja, imbas adanya aksi mogok sopir angkot di daerah tersebut.

“Anggota kami menyisir seluruh sekolah menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengantar anak sekolah,” kata Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi di Majalengka, Senin.

Menurutnya aksi mogok sopir kendaraan umum itu menyebabkan anak sekolah, dan masyarakat yang akan beraktivitas menggunakan jasanya tidak terlayani.

Ia memastikan petugas di lapangan akan terus bersiaga ketika aksi mogok massal tersebut masih terus berlangsung, dan akan membantu masyarakat dengan menyiagakan seluruh armada yang dimiliki.

Edwin mengatakan aksi itu bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Organda terkait dengan tarif yang akan digunakan oleh angkutan umum setelah kenaikan harga BBM.

“Ini operasi kemanusiaan akan dilaksanakan hingga angkutan umum beroperasi kembali,” katanya.

Sementara itu di Purwakarta, mogok massal para pengemudi angkot sempat diwarnai aksi sweeping. Mengutip dari detik Jabar, puluhan sopir angkot melakukan aksi sweeping sesama rekan pengemudi yang masih mengangkut penumpang.

Aksi sweeping dilakukan di titik tempat aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, tepatnya di jalur utama non tol Jakarta-Bandung, Ciseureuh, Purwakarta.

Para demonstran meminta sopir angkot untuk ikut bergabung melakukan aksi mogok dan menuntut kenaikan tarif yang sudah diagendakan dan disepakati Organda sebelumnya.

Para demonstran menghentikan angkot dan meminta sopir memasukkan kendaraan ke areal kantor dishub. Ada yang bersikukuh melanjutkan perjalanan untuk mengantar penumpang sehingga terjadi keributan antara demonstran dan sopir angkot.

Namun audiensi antara demonstran dan Dinas Perhubungan itu batal, karena mereka diarahkan berbicara dengan Bupati Purwakarta. Akhirnya,  para sopir angkot berbondong-bondong menuju kantor Bupati Purwakarta.