PKB Menyebut Puan harus Minta Restu Cak Imin jika Ingin Jadi Cawapres Prabowo

Politik457 views

Inionline.id – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai ksatria (gentlemen) jika benar menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kalau ingin menjadi calon wakil presiden (Cawapres) yang diusung Gerindra-PKB.

Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond Mahesa, yang mana menyebut Puan harus berkomunikasi ke Cak Imin jika ingin menjadi cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

“Saya pikir itu yang dirujuk Pak Desmond itu piagam kerja sama, kan memang begitu. Saya pikir itu bentuk yang gentleman, gitu kan,” kata Jazilul, saat diwawancarai di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta Selasa (6/9).

Kendati demikian, dia tak ingin berandai-andai jika Puan benar akan menjadi cawapres Prabowo. Sebab, sejauh ini PDIP belum mengumumkan siapa calon yang diusung di Pemilu 2024.

“Nantilah enggak bisa sekarang, kan belum ada keputusan apa pun juga di PDIP, kan. Siapa calonnya, kan belum ada di PDIP. Nanti kalau kita putuskan lebih awal enggak menghormati PDIP dong,” tegasnya.

Terkait kemungkinan PDIP bergabung koalisi Gerindra-PKB, Jazilul menegaskan bahwa koalisi tidak menutup diri dengan partai mana pun. Namun, dia menyampaikan keputusan tergantung kesepakatan Prabowo dan Cak Imin.

“Itu di piagam koalisi, kan, terbuka enggak ditutup. Jadi Gerindra PKB tetap membuka diri bergabungnya partai lain, jadi enggak ditutup,” ucapnya.

“Nah, nanti bagaimana ininya (kesepakatannya), ya ke poin kedua dibicarakan dengan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin,” lanjut Jazilul.

Tak hanya itu, Wakil Ketua MPR RI itu juga menyebutkan, piagam koalisi Gerindra PKB masih bisa berubah jika disepakati Prabowo dan Cak Imin.

“Ya kalau dua orang itu mau mengubah (piagam koalisi) ya bisa, kan, karena mandatnya ada di Pak Prabowo dan Gus Muhaimin,” imbuhnya.