Jemaah Umrah Terancam Tertunda ke Tanah Suci, Vaksin Meningitis Langka

Berita357 views

Inionline.id – Vaksin meningitis mengalami kelangkaan di sejumlah daerah di Indonesia, imbasnya banyak calon jemaah umrah asal nusantara yang keberangkatannya ke Tanah Suci di Arab Saudi terancam gagal atau tertunda.

Diketahui, sejumlah kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menghentikan pelayanan vaksinasi meningitis, termasuk kepada para calon jemaah umrah. Vaksin meningitis merupakan salah satu syarat bagi setiap orang yang hendak ke Tanah Suci umat Islam di Arab Saudi untuk umrah maupun naik haji.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan persoalan stok vaksin meningitis langka itu membuat sejumlah calon jemaah umrah di Juanda, Surabaya, tertunda keberangkatannya.

“Kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi sekarang adalah sebuah kejadian luar biasa,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/9).

Kondisi tersebut, menurut Firman, bisa berdampak fatal, khususnya terhadap pelayanan pemberangkatan jemaah umrah. Sebab, travel tidak bisa memberhentikan atau menahan animo masyarakat yang tinggi untuk beribadah ke Tanah Suci.

Ketua DPD AMPHURI Aceh Welly Rifandi mengatakan beberapa KKP di sejumlah daerah sudah menutup sementara layanan vaksin meningitis hingga waktu yang belum ditentukan.

Memang, kata dia, sebelumnya Kemenkes telah berupaya merelokasi distribusi ketersediaan vaksin meningitis sesuai dengan sebaran populasi jamaah umrah per provinsi.

Namun upaya tersebut tetap menghambat penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah. Bahkan ketersediaan vaksin meningitis ini baru akan tersedia pada Oktober 2022. Sementara pemerintah juga memberlakukan pemberian vaksinasi minimal 14 hari sebelum keberangkatan.

“Musti ada diskresi dan relaksasi atas regulasi ini, kalau pemerintah tetap memaksakan, akibatnya jamaah yang dirugikan,” kata Welly.

KKP Kelas I Soekarno Hatta, Tangerang, Banten,  telah menghentikan sementara layanan pemberian vaksin meningitis bagi jemaah umrah sejak 22 September 2022.

Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta, Naning Nugrahini di Tangerang, menerangkan penghentian layanan vaksin tersebut dikarenakan stok dosis yang disediakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai langka.

“Jadi di Soekarno Hatta sejak 22 September sudah tutup, karena dosis vaksinnya habis. Tapi nanti kalau sudah ada (vaksin meningitis) kami buka lagi,” katanya, Rabu (28/9) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, saat ini KKP Kelas I Soetta tengah berupaya mengajukan alokasi dosis vaksin ke beberapa Dinas Kesehatan yang ada di kota/kabupaten Tangerang untuk memenuhi kebutuhan dari para jemaah umrah.

Sementara itu di Sumatera pada akhir pekan lalu, Kadinkes Riau Zainal Arifin dalam keterangannya mengatakan untuk stok vaksin meningitis saat ini sudah habis, namun demikian pihaknya sudah meminta tambahan kuota vaksin meningitis ke pemerintah pusat.

“Sudah habis, tapi kami sudah meminta tambahan kuota vaksin meningitis. Mudah-mudahan pekan depan stok vaksin sudah datang ke Riau,” katanya.

Zainal mengatakan, selain ke Dinas Kesehatan, vaksin meningitis juga dikirim oleh pemerintah pusat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pekanbaru, dan untuk stok vaksin meningitis di KKP tersebut masih tersedia.

“Selain di dinas kesehatan, vaksin meningitis juga distok di KKP, dan sejumlah jemaah Umrah bisa mendapatkannya di KKP ,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Kesehatan terkait stok vaksin meningitis.

“Keterbatasan stok vaksin meningitis terjadi di pusat dan sedang proses penyediaan. Ada kelambatan produksi dari negara yang membuat vaksin meningitis, informasi terbaru Oktober 2022 akan tersedia kembali di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya melakukan pendataan calon jamaah umrah terkait dengan ketersediaan stok vaksin meningitis.

“Kami terus memantau stok vaksin meningitis, komunikasi juga sudah dilakukan dengan pemerintah pusat dan pabrik produsen vaksin,” katanya, Selasa.

Begitu pun halnya terjadi di wilayah Indonesia Timur, di Makassar, Kabid P2P Dinkes Sulawesi Selatan Erwan Tri Sulistyo menyebut persediaan vaksin meningitis di sana pun mulai menipis.

“Iya, vaksin miningitis memang berkurang karena minat jamaah umroh kita yang cukup tinggi jadi ketersediaan kita ini berkurang,” ujarnya di Makassar, Selasa.

Terkait hal tersebut, Dinkes Sulsel belum memperoleh informasi terkait distribusi dan ketersediaan kembali stok vaksin dari Kementerian Kesehatan.

“Pusat juga belum ada penyampaian apakah memang stok di pusat kurang atau kita terlalu banyak yang pergi umroh,” kata dia.