Tahun Ini Erick Thohir Targetkan Penyaluran Kredit UMKM Rp386 T

Berita157 views

Inionline.id – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan penyaluran kredit untuk sektor UMKM mencapai Rp386 triliun pada 2022.

“Kami di BUMN, pemerintah mendorong pembiayaan tahun ini dinaikkan sampai Rp386 triliun,” ungkap Erick dalam Kick Off 30.000 UMKM BUMN Go Online, Senin (29/8).

Dari total tersebut, ia menargetkan mayoritas atau 92 persen pembiayaan berasal dari bank BUMN.

Jika dihitung, berarti bank BUMN harus menyalurkan kredit minimal Rp355,12 triliun kepada UMKM tahun ini.

Di sisi lain, ia juga meminta pelaku UMKM untuk membuat produk dengan kualitas tinggi. Hal ini agar produk usaha mikro tak kalah dengan barang impor.

“Produk luar negeri bisa tidak ke sini? Bisa. Artinya kualitas produk ibu-ibu kalau tidak lebih bagus, konsumen akan membeli yang bagus,” terang Erick.

Ia juga mengimbau pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi digital agar bisa memasarkan produknya lebih luas ke berbagai daerah dan bahkan ekspor.

Saat ini, sejumlah perusahaan pelat merah membangun 624 rumah BUMN untuk mendampingi UMKM agar membuat produk lebih bagus dan memasarkan produknya secara daring (online).

“Kami membangun 624 rumah BUMN supaya ada pelatihan go modern, produknya lebih bagus, desainnya, rasanya. Cukup? Tidak, mesti juga dilatih go digital, bisa meng-edit, fotonya bagus, baru go online,” jelas Erick.

Sementara, Erick juga meminta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak hanya fokus menyalurkan kredit kepada korporasi, tapi juga UMKM di perkotaan. Beberapa contohnya, seperti warung nasi uduk dan warung indomie.

“Kenapa? yang makan di warung-warung adalah pekerja informal, yang mereka bekerja hari itu masuk baru digaji. Makanya warung-warung ini harus didorong pembiayaan, didampingi,” ucap Erick.

Ia menambahkan bahwa Bank Mandiri juga harus bekerja sama dengan BUMN yang memproduksi bahan pangan, seperti gula dan beras. Hal ini agar warung-warung bisa mendapatkan harga gula dan beras lebih murah dibandingkan restoran yang biasanya membeli dalam jumlah banyak.

“Misalnya ada restoran 100 outlet, dia beli gula pasti lebih murah dari warung-warung yang beli sendiri. Makanya saya minta Bank Mandiri bekerja sama dengan penghasil gula, minyak goreng, untuk support kebutuhan mereka (warung),” pungkas Erick.