Kolaborasi DPR RI dan BKKBN Turunkan Stunting di Wilayah Khusus Kabupaten Bogor Lewat Sosilaisasi Program

Kesehatan157 views

Bogor, Inionline.id – Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor Anton Sukartono Suratto menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting di wilayah khusus, Kamis (25/08/2022).

Berlokasi di Kantor DPC Partai Demokrat, jalan raya Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Anton Suratto mengatakan bahwa dirinya bersama kepala badan BKKBN Jawa Barat menggelar sosialisasi stunting ini karena Kabupaten Bogor termasuk 4 wilayah yang sangat parah stuntingnya di Jawa Barat.

“Oleh karenanya, dengan pemahaman bagaimana agar gizi buruk tidak terjadi lagi bahwa membeli makanan itu tidak perlu mahal tapi gizinya cukup, nanti juga ada beberapa program juga agar masalah tidak terus bertambah, serta apa yang harus kami lakukan akan kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu Anton juga menambahkan bahwa walaupun porgram Jabar Zero Stunting 2023 dirasa terlalu cepat namun dirinya akan berusaha menurunkan stunting dari yang sekarang sudah 28% menjadi minimal setengahnya.

“Dan itu butuh kerja keras dari semua pihak tidak hanya BKKBN tapi semua masyarakat juga ikut berpartisipasi,” ucapnya.

Kepala BKKBN Jawa Barat Wahidin menjelaskan bahwa BKKBN telah menyiapkan strategi dari hulu hingga hilir guna mengatasi stunting di Jawa Barat termasuk Kabupaten Bogor.

“Seperti yang saya sampaikan memang BKKBN saat ini strateginya mulai dari hulu, kenapa mulai dari hulu, karena ternyata dari beberapa reses ditemukan bahwa ketika perempuan dalam kondisi andemi kemudian menikah dan hamil itu akan kecenderungan bayi yang akan lahirkan adalah stunting, padahal data di Jawa Barat itu tiga dari sepuluh perempuan di Jawa barat dalam kondisi andemi, dan ini sering tidak disadari,” ungkapnya.

Wahidin melanjutkan, “Maka strategi yang kita lakukan adalah mulai melakukan pendampingan dari mulai 3 bulan sebelum menikah kepada calon pasangan pengantin, dilakukan edukasi dan dilakukan prakonsepsi di skrining untuk memastikan bahwa tidak andemi, kalaupun andemi punya waktu 3 bulan untuk kemudian menyembuhkan andeminya setelah itu mereka akan menikah,” imbuhnya.

Selain strategi dari hulu, BKKBN juga menyasar strategi hilir dimana menurut Wahidin cara yang dilakukan ialah ibu hamil mendapat asupan gizi yang cukup selama masa kehamilan dengan pemeriksaan minimal 6 kali, kemudian ketika melahirkan harus segera menggunakan presepsi dan dipastikan bahwa bayinya harus mendapatkan ASI eksklusif dan pola asuh yang baik itu tetap dilakukan.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Dede Candra Sasmita pun turut mengapresiasi upaya yang dilakukan Anton Sukartono Suratto bersama BKKBN dalam menekan angka stunting di Kabupaten Bogor.

“Oleh karena itu syaa mengucapkan terima kasih kepada Pak Anton yang sudah bekerja sama dengan BKKBN pusat dan Bogor dipilih untuk menjadi tempat sosialisasi stunting ini, sosialisasi program bersama mitra kerja dalam hal ini BKKBN dengan DPR RI, dan DPC dipilih sebagai tempat kamu ucapkan terima kasih.

Dede Candra pun menambahkan bahwa Partai Demokrat kedepannya akan memiliki 10 kegiatan yang akan dilaksanakan dimana setiap 1 kali kegiatan akan dihadiri 150 orang.

“Jadi total agenda kami ada 1.500, kepada 1.500 orang kita melakukan pemberdayaan terhadap stunting,” pungkasnya.