Reses di Desa Leuwimalang, Dewan Jabar H. Cecep Gogom Berikan Solusi Terkait Sekolah Berbasis Pesantren dan Ekonomi Kreatif

Antar Daerah257 views

Bogor, Inionline.id – Anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Cecep Gogom (HCG) menggelar reses di Kantor Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (11/07/2022).

Dalam acara tersebut, Kharisma selaku perwakilan guru Desa Leuwimalang mengharapkan agar pembelajaran Al-Qur’an di Kecamatan Cisarua lebih ditingkatkan lagi.

“Itulah bagian keresahan kami sebagai orang tua pak, karena memang pendidikan hari ini di mata saya sebagai guru juga memang sekolah gratis pak, namun untuk ke jenjang berikutnya itu yang luar biasa biayanya pak,” ujarnya.

Akan hal tersebut, Kharisma berharap ada sekolah berbasis pesantren di Kecamatan Cisarua yang betul-betul bisa menampung tahfidz Qur’an.

Lain halnya dengan Bima selaku perwakilan Karang Taruna Desa Leuwimalang, dirinya berkata bahwa Karang Taruna Leuwimalang memiliki industri kreatif pengolahan sampah menjadi hiasan rumah.

“Harapan kami, bapak bisa support kami karena ini berkaitan dengan ekonomi di masyarakat,” tuturnya.

Merespon hal ini, HCG menjelaskan bahwa lembaga yang bebasiskan kepada basis Alquran sebetulnya sudah dirinya sampaikan.

Karang Taruna Leuwimalang menyerahkan cinderamata karya seni hasil daur ulang kepada anggota DPRD Jawa Barat H. Cecep Gogom, Senin (11/07/2022).

“Provinsi sudah ada program Sadesa jadi satu hafidz ini satu desa yang mungkin nanti bisa membina dan membimbing untuk masyarakat wilayah desa, memang program ini belum merata setiap kabupaten dan kita tapi minimal dari 1.500 yang memang sudah diwisuda oleh pak Gubenur yaitu menjadikan tolak ukur juga kepedulian hadinya Provinsi dalam rangka mengembang dan memasyarakatkan Alquran khususnya untuk di tahfidznya,” tukasnya.

Kaitannya dengan lembaga-lembaga yang sudah terbentuk, HCG menambahkan bahwa Jawa Barat sudah banyak program-program tahfidz termasuk bentukan lembaga-lembaga di yayasan-yayasan.

“Hanya kalau bicara jalur Puncak, Kabupaten Bogor khususnya memang artinya karena kita di wilayah wisata sehingga munculnya lembaga-lembaga itu tidak terlalu kelihatan, sebab kita memang didominasi oleh karakter-karakter wilayah yang memang berbasiskan wisata,” imbuhnya.

Khusus aspirasi ekonomi kreatif, HCG mengatakan bahwa masalah untuk anggaran-anggaran ke ekonomi kreatif juga saat ini sedang dikembangkan dan HCG memastikan terus mendorong penganggarannya.

“Oleh karena itu yang berbasis untuk pengembangan ini bukan untuk kepentingan perorangan, jadi secara lembaga atau secara komunitas maka kami sarankan komunitas-komunitas itu minimal bisa menjadikan sebuah legalitas yang memang bisa dijadikan acuan untuk kita mengajukan baik itu bentukan pusat, provinsi, kabupaten dan bagian-bagian yang lainnya,” tutup HCG.