Inionline.id – Polisi tengah mendalami dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di Citayam Fashion Week yang berlangsung di area sekitar Taman Dukuh Atas, Jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan dugaan pungli itu penggunaan trotoar jalan yang dijadikan tempat parkir liar di sekitar lokasi Citayam Fashion Week.
“Kami juga sedang dalami soal pungutan liar karena trotoar dijadikan parkir itu,” kata Komarudin saat dihubungi, Senin (25/7).
Komarudin menyebut pihaknya menerima laporan dari sejumlah warga terkait aksi pungli tersebut. Kata dia, polisi juga telah memiliki beberapa bukti terkait dugaan pungli tersebut.
“Dokumentasi laporan dari masyarakat sudah banyak kirimkan ke saya. Sekarang lagi kita dalami laporannya,” ujarnya.
Dampak Kemacetan Citayam Fashion Week
Selain itu, Komarudin juga menyinggung soal dampak kemacetan di sejumlah titik akibat kegiatan Citayam Fashion Week tersebut.
Komarudin merinci kemacetan itu terjadi dari arah utara maupun selatan yang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Bahkan, kemacetan itu sudah mulai terjadi di seputaran Semanggi.
Merujuk pada situasi ini, Komarudin meminta agar kegiatan Citayam Fashion Week itu jangan sampai merugikan masyarakat lainnya. Terutama, para pengguna jalan.
“Kami imbau agar aktivitas-aktivitas seperti itu yang memang patut kita dukung cuman tempatnya dicarikan tempat yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain. Jangan sampai rugikan orang lain,” tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan Citayam Fasion Week terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat luas. Terbaru, selebritas Baim Wong tengah mendaftarkan ‘Citayam Fashion Week’ ke Kemenkumham sebagai sebuah hak brand atau merek.
Pendaftaran itu dilakukan di bawah bendera PT Tiger Wong Entertainment, perusahaan yang didirikan Baim dan istrinya, Paula Verhoeven.
Selain itu, Indigo juga mendaftarkan hak atas slogan tersebut. Baik Baim atau Indigo nantinya bisa menguasai hak merek Citayam Fashion Week apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan Kemenkumham, salah satunya yakni mendapat restu dari publik.
