Kematian Kasus Dugaan Hepatitis Misterius di Indonesia Bertambah Menjadi 7 Orang

Berita057 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kasus kematian yang diduga akibat infeksi hepatitis akut misterius bertambah menjadi tujuh pasien per data laporan terakhir 1 Juni 2020 Pukul 16.00 WIB. Jumlah kematian itu bertambah 3 kasus dibandingkan data per 30 Mei 2022.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menambahkan sementara ini pemerintah juga telah mengidentifikasi 24 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Indonesia. Puluhan kasus itu menurutnya juga berasal dari belasan provinsi Indonesia.

“Jumlah kasus total 24 pasien dengan klasifikasi tujuh probable. Kemudian 17 pending classification. Tujuh orang meninggal dengan status tiga probable dan empat pending classification,” kata Syahril saat dihubungi, Kamis (2/6).

Tujuh temuan kasus kematian yang diduga akibat hepatitis misterius ini, tiga di antaranya dengan status probable berasal dari DKI Jakarta. Kemudian satu kasus probable dari Sumatera Barat, dan 1 kasus probable dari Sumatera Selatan. Kemudian, satu kasus probable dari Jawa Timur dan satu kasus probable dari Jawa Tengah.

Syahril kemudian merinci, dari 24 kasus yang dilaporkan. 13 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan status tiga orang probable dan 10 orang pending classification. Selanjutnya empat orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dengan status satu probable dan tiga pending classification.

“Nol kasus untuk Epi-Linked,” kata dia.

Syahril kemudian menjelaskan, sejauh ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan empat definisi atau status dalam hepatitis akut misterius ini per 23 April 2022.

Pertama, kasus konfirmasi yang belum tersedia saat ini lantaran belum diketahui penyebabnya. Kedua, status probable, bagi mereka yang terpapar hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L, berusia kurang dari 16 tahun, ditemukan sejak 1 Oktober 2021.

Ketiga, Epi-linked. Yakni seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dari segala usia yang merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Oktober 2021.

Keempat, Pending klasifikasi, yakni apabila hasil serologi hepatitis A-E belum ada, namun karena kriteria terpenuhi. Serta discarded yang berarti kasus dengan presentasi klinis yang dapat dijelaskan karena penyebab penyakit lainnya.