Meski Ada Kasus Hepatitis Misterius, PTM di DKI Terus Dilanjut

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Tercatat oleh Pemprov DKI ada 24 kasus pasien diduga terjangkit hepatitis akut misterius. Meski ada ancaman kasus hepatitis misterius, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tetap berlanjut. Apa alasannya?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menyatakan pihaknya mengkaji PTM kembali ke pembelajaran jarak jauh atau secara daring. Namun Riza menyebut saat itu masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat.

“Termasuk PTM ini masih kita pelajari apakah akan kembali ke online,kita akan lihat,” kata Riza di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Kemkes kemudian merespons pernyataan Riza. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menilai pencegahan hepatitis akut ini bisa dimulai dengan taat protokol kesehatan (prokes). Evaluasi PTM kembali menjadi PJJ belum diperlukan.

“Nggak (Tak perlu evaluasi PTM)” ucap Nadia, kepada wartawan.

Nadia menuturkan prokes wajib diterapkan selama PTM. Apalagi, lanjut Nadia, peraturan selama pandemi terkait PTM mewajibkan menjalankan prokes.

“Prinsipnya prokes tetap diterapkan selama PTM karena mencegah hepatitis tetap cuci tangan dan memakai masker. Kan saat PTM kebijakan prokes harus tetap dijalankan di sekolah,” ucapnya.

PTM Tetap Berlanjut

Sementara itu, Dinkes DKI belum berencana memberhentikan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah Jakarta. PJJ dinilai belum tepat.

“Saat ini PTM, untuk mengalihkan kembali PTM ke PJJ belum tepat, karena kalau kita lihat perkembangan kasus secara umum, oke ada, tapi belum sampai begitu perlu untuk mengembalikan ke PJJ,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).

Kasus diduga hepatitis akut misterius di Jakarta per kemarin tercatat sebanyak 24 orang. Rinciannya 3 orang dinyatakan probable hepatitis akut, 1 suspek hepatitis akut, serta 20 orang masih dalam pengembangan.

Berikut sebaran kasus dugaan hepatitis akut misterius:

Jakarta Pusat: 3 orang
Jakarta Utara: 4 orang
Jakarta Barat: 7 orang
Jakarta Selatan: 2 orang
Jakarta Timur: 4 orang
Luar DKI Jakarta: 4 orang

Lima dari 24 diduga hepatitis akut itu meninggal dunia. Satu kasus meninggal merupakan probable, empat masih dalam pengembangan.

Dwi juga menyampaikan saat ini penyakit hepatitis akut masih misterius sehingga seluruh kasus masih berstatus dugaan semata. Dwi menyarankan masyarakat menggencarkan pencegahan sejak dini ketimbang memberhentikan PTM.

“Hepatitis kan penularan lewat saluran cerna, hepatitis A, hepatitis E, itu berarti sanitasi perorangan, kebersihan tangan itu yang diprioritaskan cara pencegahannya, kita edukasi bersama,” jelasnya.

“Saat ini masih harus menjaga prokes karena tadi masih misterius masih berbagai dugaan. Jadi kita sama-sama meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” sambungnya.