Diduga oleh BNN 179 Kg Kokain di Selat Sunda Milik Jaringan Amerika Latin

Inionline.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose mengatakan 179 kilogram kokain yang ditemukan di Selat Sunda beberapa waktu lalu diduga milik jaringan Amerika Latin.

“Kokain yang disita tersebut diduga berasal dari jaringan narkotika Golden Peacock di kawasan Amerika Latin,” kata Petrus Reinhard Golose, seperti dikutip detik pada Jumat (27/5).

Hal tersebut disampaikan ketika ia melakukan kunjungan kerja ke Ekuador. Petrus Golose mengatakan kunjungan kerja itu bertujuan mengantisipasi masuknya kembali kokain ke Indonesia.

Dalam pertemuan di Ekuador, Petrus Golose didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Ekuador Agung Kurniadi.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri Ekuador Patricio Carrillo didampingi Kepala Kepolisian Ekuador General Fausto Lenin Salinas Samaniego melaksanakan penandatanganan letter of intent (LOI).

“Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah BNN RI dan Kementerian Dalam Negeri Ekuador sepakat saling bertukar informasi guna mencegah masuknya kokain ke wilayah Indonesia dari negara Amerika Latin,” ujar Petrus Golose.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan tak ada tersangka yang dijerat terkait temuan narkoba jenis kokain seberat 179 kilogram di perairan Selat Sunda beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, Yudo mengatakan temuan kokain tersebut akan segera dimusnahkan.

“Karena ini tidak ada tersangkanya, itu barang temuan, sehingga kami laporkan pada pengadilan, dan sudah mendapatkan surat untuk dimusnahkan,” kata Yudo saat ditemui di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Jakarta Pusat, Rabu (25/5).

Kokain 179 kilogram itu ditemukan di perairan Selata Sunda pada awal Mei 2022. TNI menggagalkan peredaran tersebut setelah menindaklanjuti informasi intelijen yang menyebut ada dugaan penyelundupan narkoba melalui penyeberangan pelabuhan Bakauheni-Merak.