Untuk Invasi Ukraina, Rusia Disebut Meminta Bantuan Militer dari China

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Rusia dilaporkan meminta bantuan militer dan ekonomi kepada China untuk invasi ke Ukraina yang berlanjut sejak 24 Februari lalu. Potensi pemberian bantuan dari China dinilai akan menjadi perkembangan signifikan dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Senin (14/3/2022), Rusia yang menyebut invasi ke Ukraina sebagai ‘operasi militer khusus’ diketahui mempererat kerja sama dengan China saat keduanya sama-sama berada di bawah tekanan kuat Barat terkait isu hak asasi manusia (HAM) dan rentetan isu lainnya.

Otoritas China diketahui tidak mengecam aksi militer Rusia ke Ukraina dan enggan menyebutnya sebagai ‘invasi’. Namun China menyerukan solusi negosiasi untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina.

Informasi soal Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi dari China ini diungkapkan oleh sejumlah pejabat AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir media terkemuka AS, Financial Times dan Washington Post pada Minggu (13/3) waktu setempat.

Namun laporan Washington Post menyatakan para pejabat AS itu tidak menyebut lebih lanjut jenis persenjataan yang diminta Rusia kepada China ataupun bagaimana respons China.

Sementara laporan CNN yang mengutip seorang pejabat senior AS, yang juga enggan disebut namanya, menyebut bahwa salah satu bantuan militer yang diminta Rusia kepada China berupa pesawat tak berawak atau drone.

CNN dalam laporannya menyebut bantuan militer dari China kepada Rusia bisa saja membalikkan cengkeraman militer Ukraina yang masih dimiliki atas wilayahnya.

Secara terpisah, laporan New York Times yang mengutip sejumlah sumber anonim menyebut bahwa Rusia juga meminta bantuan ekonomi kepada China, untuk menghadapi sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terkait aksi militernya ke Ukraina.

Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putin menolak mengomentari laporan ini. Otoritas Rusia juga belum memberikan komentarnya.