Ma’ruf Amin Menilai Gen Z dan Milenial Bisa Mendukung Pemulihan Ekonomi

Ekonomi157 views

Inionline.id – Ma’ruf Amin Wakil Presiden (Wapres) menilai Indonesia memiliki sejumlah faktor yang mendukung sebagai modal pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Salah satunya, sumber daya manusia (SDM).

Ia menjelaskan berdasarkan data BPS 2021, saat ini jumlah generasi milenial, generasi Z dan post generasi Z telah mencapai 174 juta penduduk atau 64 persen lebih dari populasi.

Dengan capaian penduduk itu, kata Ma’ruf, maka proporsi usia kerja juga akan menjadi semakin besar. Sehingga, beban usia prakerja dan lansia yang ditanggung negara akan semakin kecil.

“Potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta dari perubahan struktur usia penduduk semakin meningkat di masa mendatang,” ujarnya dalam acara Forum Ekonomi Merdeka (FEM), Senin (28/2).

“Namun perlu digaris bawahi, bonus demografi yang kita miliki hanya akan menjadi kekuatan pembangunan jika terdiri dari SDM yang berdaya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ma’ruf juga mengatakan SDM yang berkualitas itu juga bakal mempengaruhi sisi dunia usaha, lantaran diyakini akan mampu mendongkrak perekonomian di Indonesia.

Sebab, 64 juta UMKM yang dimiliki tidak saja menjadi bantalan ekonomi saat krisis finansial, tetapi berpotensi menjadi penggerak pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Meski usaha mikro dan kecil masih dominan di dalam UMKM, tapi sangat potensial sebagai sumber pendapatan masyarakat dalam mengatasi pengangguran, berkontribusi pada PDB, menaikkan devisa negara, serta membuka peluang bagi investasi,” ungkap Ma’ruf.

Selain itu, kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia juga dirasa menjadi aset yang tidak ternilai untuk pemulihan ekonomi. Menurutnya, kepercayaan dunia internasional itu telah dihasilkan melalui keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi.

Tidak kalah penting, posisi Indonesia di berbagai forum internasional,Khususnya Presidensi G20, juga harus dioptimalkan. Melalui momen presidensi itu, pemerintah berencana meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, industrialisasi, penguasaan teknologi,dan penanganan krisis iklim.

Semuanya, klaim Ma’ruf, semata-mata demi kesejahteraan masyarakat Indonesia maupun sebagai kontribusi Indonesia bagi dunia.

Ma’ruf juga berharap ke depannya riset-riset dan inovasi dapat diprioritaskan untuk merumuskan kebijakan yang modern dan membangun sistem yang lebih tahan akan guncangan krisis.

Termasuk juga pengembangan transformasi ekonomi berkelanjutan menuju ekonomi hijau dan biru dengan partisipasi inklusif.

“Demikian pula, arah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang mengedepankan keadilan, inklusi dan keberlanjutan, harus terus didorong untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” pungkasnya.