Fokus Sosialisasi, KPU Menegaskan Tak Terpengaruh Isu Penundaan Pemilu 2024

Politik157 views

Inionline.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan tidak terpengaruh dengan isu penundaan Pemilu 2024 yang dihembuskan oleh sejumlah Ketua Umum (Ketum) partai politik (parpol). KPU RI terus melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024.

“Isu penundaan Pemilu domain dari DPR dan MPR. KPU bekerja mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu 2024,” ujar Komisioner KPU RI Viryan Azis usai sosialisasi pelaksanaan Pemilu di kantor KPU Sulsel, Rabu (9/3).

Viryan menegaskan jadwal pelaksanaan Pemilu sudah ditetapkan tanggal 14 Februari 2024. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh organ penyelenggara Pemilu untuk mempersiapkan dan menjalankan keputusan.

“Maka seluruh organ penyelenggara Pemilu, termasuk kehadiran saya kemari dalam kerangka mempersiapkan dan menjalankan Pemilu 2024,” ujar Viryan.

Sosialisasi Pemilu

Sementara terkait kehadirannya di KPU Sulsel, Viryan mengatakan untuk mensosialisasikan aplikasi mobile Lindungi Hakmu. Aplikasi tersebut sebagai bagian pendukung pelaksanaan Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) menghadapi Pemilu 14 Februari 2024.

“Sosialisasi ini baru jajaran kami untuk nantinya diteruskan kepada masyarakat luas,” kata dia.

Dia menyebut dengan adanya aplikasi Lindungi Hakmu tersebut memudahkan masyarakat untuk memastikan hak memilihnya di Pemilu 2024. Selain itu, aplikasi tersebut merupakan amanat Undang Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

“Juga tindak lanjut Peraturan KPU (PKPU) nomor 6 tahun 2021 tentang Pemutakhiran Berkelanjutan yang menganahkan KPU mengamanahkan PDPB,” bebernya.

Sementara Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir mengaku pihaknya saat ini mensosialisasikan aplikasi Lindungi Hakmu kepada sejumlah KPU di Sulsel. Ia menyebut aplikasi tersebut bisa memberikan solusi perbaikan data pemilih berkelanjutan.

“Aplikasi ini dibangun oleh tim aplikasi KPUĀ Makassar. Kemudian aplikasi ini diterapkan dan dipakai secara nasional untuk PDPB dan semoga memberikan solusi perbaikan data pemilih berkelanjutan di Indonesia,” kata Faisal.