Bogor, Inionline.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Mochamad Ichsan Maoluddin menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Aula Masjid Raya Raudahatul Faizin, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Selasa (29/03/2022).
Dirinya mengaku bahwa melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Kecamatan Tanjungsari ini segmen yang disasar adalah para guru madrasah dengan tujuannya sebenarnya ingin coba menguatkan lagi unsur-unsur 4 pilar.
“Hal ini karena mereka juga sebagai rolemodel di pesantren agar bagaimana konten-konten 4 pilar ini menjadi sebuah harapan tidak saja ilmu tetapi juga ada pengamalan 4 pilar ini dimasing-masing pesantren,” ujar M Ichsan.
Jika melihat pada arus pertanyaan M Ichsan merasa giat kali ini hampir mirip seperti reses dan tetap diserap oleh dirinya karena peserta yang hadir merupakan bagian dari konstituen di daerah pemilihannya yaitu Kabupaten Bogor.
“Diskusinya tadi lebih kepada pertanyaan, pak kalau misalkan madrasah ini kalau di pesantren boarding school yang ada pemenuhan pembelajaran secara keagaaman dan pelajaran-pelajaran umum mungkin gampang mendapatinya tapi bagi pesantren yang klasikal yang hanya materi diniyah kira-kira bagaimana. Untuk memahamkan mereka, saya bilang komunikasinya tetap kita lakukan karena ada beberapa pesantren yang tidak perlukan materi ini tapi jika ada pesantren klasikal yang memang memerlukan materi ini kita siap datang, tentu saja setelah kita komunikasikan waktu dan jadwalnya,” kata M Ichsan.
Kemudian aspirasi mengenai honorer untuk para guru-guru madrasah yang hanya janji saja adapun hal itu tidak seperti guru-guru sekolah negeri, para guru madrasah ini ingin ada kepastian.
“Saya sampaikan bahwa memang pengalokasian dana untuk para guru honorer guru-guru pengajian itu kemarin memang kita 2 tahun ada Covid sehingga anggaran itu digeser jadi terkesan itu tidak berlanjut tapi 2022 semoga kita bisa usulkan lagi melalui mitra kerjanya Komisi V,” tukas M Ichsan.
Banyak titik kunjungan M Ichsan selalu ada pertanyaan terkait honor guru dan beberapa permasalahan lainnya sehingga politisi PKS ini akan memperjuangkan slot anggaran sehingga bisa dipastikan guru-guru honorer tidak mengharapkan banyak.
“Karena memang pola lilahitalla memang keihklasan itu menjadi faktor utama tapi kita juga tidak seperti itu harus ada, bagaimanapun mereka sudah berjasa mengasuh anak-anak bangsa ini menjadi anak berbudi pekerti berakhlak mulia bagian yang harus diapresiasi melalui honorer tadi,” imbuh M Ichsan.
Dirinya pun berharap setelah sosialisasi 4 pilar ini karena masih ada sebagian apalagi statement yang kontraproduktif bahwa pesantren itu mengajarkan ajaran radikalisme, hal inilah yang harus ditentang.
“Dan itu tidak terbuktikan dan 4 pilar ini sesungguhnya harus dikuatkan dibalik ada statement yang sebetulnya tidak berdasar makanya kita bekali materi 4 pilar ini setiap elemen bangsa ini harus memilki pemahaman tentang 4 pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,” tutup M Ichsan. (Pegi)