Angka Stunting Jawa Barat Masih Tinggi, Dewan Jabar H. Cecep Gogom Beri Masukan ke Dinas Kesehatan

Kesehatan157 views

Bandung, Inionline.id – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Wahidin mengungkapkan, angka prevalensi stunting di Jabar hingga tahun 2021 mengalami penurunan. Dari 31,5 persen pada 2018, angka stunting Jabar kini berada di angka 24,5 persen.

“Prevalensi stunting di Jabar tahun 2021 sebesar 24,5 persen, angka ini menurun cukup signifikan dibanding tahun 2018 yaitu 31,5 persen,” sebut Wahidin.

Namun angka prevalensi ini terbilang cukup tinggi mengingat jumlah penduduk Jabar merupakan yang terbesar se-Indonesia.

“Meskipun Jabar secara persentase bukan yang tertinggi tetapi secara angka absolut karena penduduknya terpadat se-Indonesia maka angkanya cukup tinggi,” tukas Wahidin.

Dengan fakta tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, Jabar mengerahkan 1,4 juta kader PKK untuk mendampingi keluarga sebagai salah satu upayanya menurukan angka stunting.

“Ada tiga hal yang kita dorong untuk menurunkan angka stunting yaitu pola asuh, pola makan dan sanitasi. Semua program ini ada di PKK yang kadernya sebanyak 1,4 juta orang,” ujar Atalia Praratya Jumat (11/3/2022).

Tak hanya itu, untuk mengejar target Jabar zero stunting pada 2023, PKK Jabar bersama BKKBN dan bidan desa telah membentuk Tim Pendamping Keluarga. Atalia berharap, tim yang anggotanya mencapi 37 ribu orang ini mampu menjangkau sasaran keluarga lebih dekat.

Merespon masih tingginya angka stunting di Jawa Barat, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat H. Cecep Gogom (HCG) angkat bicara mengenai kabar tersebut.

Menurut politisi Gerindra ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jawa Barat juga membuatkan program pola gaya hidup yang tepat dan sehat bagi masyarakat agar angka stunting di Jawa Barat semakin menurun.

“Terkait masalah stunting tentunya harus disamping ada kesedian pangannya yang terpenting ada pola hidupnya contohnya pola hidup secara beraturan artinya aturan ini terkadang masyarakat juga mungkin belum menerapkan terhadap dari mekanismenya dan aturannya yang tepat dan baik,” kata HCG.

Pola hidup sehat menurut HCG seperti makan bergizi serta teratur, tidur yang cukup dan teratur yang baik dan detail harus selalu disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat secara terus menerus guna penurunan angka stunting yang lebih maksimal lagi.

“Artinya aturan-aturan untuk mengkonsumsi apa yang dibutuhkan oleh manusia tentunya ini saya kira perlu diterapkan atau disosialisasikan, segala sesuatu jika kita hidup secara teratur insyaAllah akan indah pada akhirnya,” tutup HCG.