Sosialisasi Raperda RTRW, Wakil Ketua DPRD Jabar Berikan Edukasi Masyarakat Cimande Bogor

Antar Daerah757 views

Bogor, Inionline.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa barat H. Achmad Ru’yat menggelar sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa barat di aula travel Ibnu Yaman, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jum’at (04/02/2022).

Dalam gelaran acara yang mengedepankan protokol kesehatan tersebut peserta yang hadir merupakan komunitas kiyai dan ulama wilayah Kecamatan Caringin.

Menurut Achmad Ru’yat pentingnya membahas Raperda RTRW ini sekaligus menyampaikan kepada masyarakat karena Indonesia ini negara yang luas, lebih dari 17 ribu pulau, bersuku-suku bahasa dan budayanya luar biasa jika salah berbicara bisa terjerat UU ITE.

Sudah barang tentu Jawa barat dengan penduduk hampir 50 juta ditengah-tengah penduduk Indonesia yang sudah lebih 200 juta memiliki posisi yang sangat strategis sehingga Jawa Barat ini dengan luas wilayah yang sangat luar biasa apalagi Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk hampir 6 juta setara dengan penduduk negara Libya, kemudian Ru’yat menambahkan jika benua Australia penduduknya 25 juta jadi Jawa Barat penduduknya hampir 50 juta sehingga pengaturan tata ruang ini sangat strategis.

“Lalu semua bertanya mengapa petani tidak sejahtera, karena lahannya rata-rata di Indonesia ini setiap petani itu paling top 0,5 hektar sementara di Australia petani itu makmur karena pengelolaannya 200 hektar, mungkin para tokoh masyarakat sering berinteraksi dengan masyarakat bagaimana pentingnya menjaga aset tanah, jadi masyarakat jangan mudah menjual tanah pertahankan karena itu peningkatan harganya berlipat-lipat,” kata Ru’yat.

Kemudian Perda tata ruang ini nantinya bermaksud dan tujuan agar pembangunan di Jawa Barat bisa mencapai tingkat sustainable development.

Jadi menjaga keseimbangan berbasis lingkungan rencana tata ruang ini dipersiapkan untuk 20 tahun kedepan mana yang ruang terbuka hijau itu minimal 30% sehingga para pengambil kebijakan ini dalam memprogram pembangunan harus mempertahankan ruang terbuka hijau, disini dijelaskan bahwa luas wilayah dan darat dan lautnya Jawa Barat ini 5,33 juta hektar penduduk hampir 50 juta.

Ru’yat pun membandingkan dengan Jawa tengah dan Jawa timur dimana jumlah Kabupaten Kota lebih dari 35 sehingga bantuan alokasi umum dan alokasi khusus dari pusat jauh lebih besar karena pembaginya banyak jumlah desa juga sama Jawa tengah dan Jawa timur pemekarannya itu mudah, jika misalkan dari negara tingkat pusat ada bantuan per desa 1 miliar berarti jika jumlah desa lebih banyak oleh karena itu jalan di Jawa tengah dan Jawa timur lebih baik.

“Kemudian perlu saya sampaikan untuk Kabupaten Bogor saya memimpin langsung Rapat Paripurna saya ketok palu untuk pengembangan untuk pengembangan Bogor Timur, saya pimpin langsung menagapa Bogor Timur itu saya setujui bersama Gubernur saya mewakili DPRD karena dengan dimekarkan pelayanan publik lebih dekat yang dari Jonggol, Cariu tidak harus ke Cibinong cukup di Jonggol, ada beberapa Kecamatan sudah disetujui dan ditanda tangani,” ujar Ru’yat.

Hal kedua juga pemekaran Bogor barat yany sudah lebih awal, Ru’yat mengaku juga hadir saat penetapan pemekaran Bogor Barat ibu kotanya di Cigudeg, mengapa sampai sekarang belum dimekarkan karena ada kebijakan pusat, sementara sampai saat ini pemerintahan pusat belum menyetujui adanya pemekaran karena adanya pandemi Covid-19, ada penghentian sementara pemekaran.

Jawa Barat juga mempunyai program strategis yaitu Puncak 2 dengan harapan kemacetan di Puncak bisa terkurangi sehingga maksud adanya ruang terbuka hijau diatur dalam konteks tata ruang, dan juga Jawa Barat memiliki banyak program strategis baik Bandara, tol sehingga akeses ke bandara di Majalengka bisa berlanjut.

“Demikiapula di Bogor mempunyai program diantaranya untuk wilayah Parung Panjang yang berbatasan dengan Banten.

“Ketika kemarin terjadi banjir bandang di Sukajaya saya hadir juga untuk memberikan bantuan karena banyak pesantren-pesantren yang terdampak jadi hancur pesantren dan lahan-lahan pertanian menjadi sungai, saya kemarin terakhir tahun 2021 akhir datang ke Sukajaya karena disana ada program bantuan pembangunan infrastruktur, kita lihat langsung yang tadinya Sukajaya terpencil saat ini sudah lebih baik meskipun jauh kemudian beberapa ruas jalan di Kabupaten Bogor yang terisolasi kita buka,” papar Ru’yat.

Lanjut, “Jadi kita acara ini silaturahim dengan harapan bisa memberikan masukan tapi jelas bahwa sekarang memang terjadi perubahan lahan yang tadinya untuk pertanian untuk ruang terbuka hijau sudah terkonfersi untuk properti,” pungkas Ru’yat.

Ketua MUI Kecamatan Caringin K.H. Entis Sutisna yang menyambut Achmad Ru’yat menyampaikan apresiasinya dengan kehadiran Ru’yat di wilayahnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada doktor Achmad Ru’yat yang hadir dalam kesempatan pagi ini semoga beliau panjang umur, sehat, dan diberikan kesehatan jasmani dan rohani sebagai wakil rakyat yang mewakili kita menyalurkan aspirasi masyarakat Jawa Barat sehingga apa yang diinginkan oleh masyarakat bisa beliau akomodir sekaligus dijadikan program untuk Jawa Barat kedepannya untuk Jawa Barat yang lebih baik,” tutur K.H. Entis Sutisna.

Lain halnya dengan Dedi Aroza Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor yang turut hadir dalam acara tersebut, menurutnya acara yg digelar Achmad Ru’yat ini penting untuk mengawal penyelesaian Perda RTRW tingkat Jawa barat.

“Tentang Raperda RT RW tata ruang dan setelah ini Kabupaten Bogor, jadi semoga kita bisa melihat bagaimana tempat wisata dan lain-lain masukan itu sangat penting bagi pak Ru’yat yang mengawal mengenai tata ruang di Jawa Barat ini,” tutup Dedi Aroza.