Setelah Direvitalisasi Kampung Wisata Ini Menjadi Keren

Inionline.id – Program revitalisasi kampung Kementerian PUPR bisa memberikan dampak ganda yaitu penataan kawasan, menjaga tradisi budaya, hingga peningkatan perekonomian masyarakat. Program ini salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Samosir yang telah diresmikan Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan revitalisasi Kampung Ulos Hutaraja Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Kawasan budaya tersebut terkenal sebagai pusat kerajinan tenun Ulos di Pulau Samosir yang selama ini dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Jokowi, dengan program penataan Kampung Hutaraja diharapkan bukan hanya rumah masyarakat maupun kawasannya yang direvitalisasi tapi juga konservasi budaya kerajinan kain Ulos di Samosir. Apresiasi juga diberikan kepada masyarakat dan pemerintah daerah yang telah mendukung program revitalisasi ini.

“Program revitalisasi ini dilakukan dengan sangat baik karena terakhir saya ke sini dua tahunan yang lalu dan dibandingkan dengan kondisi saat ini betul-betul kelihatan penataannya yang sangat baik sekali. Semoga hal ini bisa terus dijaga oleh pemerintah setempat dan masyarakat,” ujarnya.

Dengan program revitalisasi Kampung Ulos Hutaraja ini juga diharapkan konservasi terhadap warisan pusaka Suku Batak dapat dilakukan dengan baik. Dukungan infrastruktur pada setiap wilayah DPSP diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sebelumnya, Jokowi juga meresmikan Kampung Ulos Huta Siallagan di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Untuk penataan Kampung Ulos Hutaraja seluas 16 ribu m2 dan Huta Siallagan seluas 11 ribu m2 ini telah dimulai sejak tahun 2020 lalu dan bisa diselesaikan pada akhir tahun 2021.

Penataan kedua wilayah ini meliputi revitalisasi atap rumah Bolon, pembangunan rumah baru, fasilitas toilet umum, bangunan kios, amphiteater, plaza, jalan lingkungan, signage, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal, area parkir, da pusat informasi. Untuk biaya revitalisasi kawasan ini menggunakan dana APBN sebesar Rp55,8 miliar.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menambahkan, proses revitalisasi rumah adat di Kampung Hutaraja dan Kampung Huta Siallagan yang merupakan cagar budaya ini melibatkan tenaga tukang dari wilayah setempat sekaligus untuk menjadi workshop dan media Latihan bagi masyarakat setempat.

“Hal ini untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik serta masyarakat bisa mendapatkan upah kerja sehingga meningkatkan perekonomian saat situasi pandemi Covid-19. Semoga dengan adanya program penataan ini juga menambah daya tarik kunjungan wisatawan untuk mendukung DPSP Danau Toba,” katanya.