Menlu Retno Bahas Situasi Ukraina hingga Vaksin Ketika Bertemu 2 Menteri Prancis

Internasional157 views

Inionline.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris. Dalam pertemuan itu dibahas situasi Ukraina hingga vaksin.

Pertemuan dengan Menteri Pertahanan Parly, Jumat (18/2), membahas perkembangan di Ukraina dan Myanmar. Pertemuan juga membahas kerjasama strategis di berbagai bidang, termasuk di bidang pertahanan.

“Mengulang apa yang disampaikan Presiden RI saat menerima Menteri Parly, kerjasama pertahanan tidak hanya terfokus pada pembelian alutsista, namun juga pengembangan kapasitas, riset dan produksi bersama serta investasi, dalam rangka memperkuat industri strategis nasional,” ujar Menlu Retno dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).

Menlu Retno dan Menhan Parly berharap agar pertemuan Menlu Menhan kedua negara dapat diselenggarakan dalam waktu dekat.

Pertemuan dengan Menlu Prancis

Pertemuan dengan Menlu Prancis, Minggu (20/2), membahas kerjasama bilateral yang lebih luas, antara lain di bidang kesehatan, transisi energi, hambatan perdagangan komoditi, Indo-pasifik dan pertukaran pandangan mengenai perkembangan di Ukraina dan Myanmar.

RI dan Prancis sepakat untuk terus memperkuat kerjasama kesehatan. Indonesia menghargai dukungan vaksin dari Perancis. Sejauh ini Indonesia telah terima 6,3 juta dosis vaksin dukungan Prancis.

Dalam konteks yang lebih strategis, Perancis telah sampaikan dukungan kepada Indonesia untuk menjadi salah satu hub dari pengembangan vaksin mRNA di kawasan Asia. Menurut Menlu Retno, perluasan produksi vaksin mRNA merupakan hal krusial dalam memastikan keadilan dan pemerataan vaksinasi di dunia.

Bertemu di Jakarta, Menteri Keuangan Negara G20 Cari Solusi Pemulihan Ekonomi

“Dalam jangka panjang, kami ingin meningkatkan kapasitas produksi vaksin mRNA. Perluasan hub produksi dan transfer teknologi vaksin ke negara-negara berkembang dapat mendorong pemerataan dan keadilan vaksinasi dunia,” ujar Retno.

Mengenai kerja sama transisi energi, Indonesia tekankan pentingnya transfer teknologi yang terjangkau dan investasi agar semua negara dapat lakukan transisi energi tanpa korbankan pembangunan dan pemenuhan SDGs.

Menlu Retno juga mengajak Prancis untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di bidang transisi energi. Hal ini sejalan dengan kesepakatan kedua negara yang tertuang dalam Letter of Intent on Cooperation to Accelerate Energy Transition in Indonesia.

Terkait kerja sama perdagangan, Menlu Retno mendorong agar di masa presidensi Prancis di Uni Eropa, dapat dicapai kemajuan dalam perundingan I-EU CEPA, dan tidak lagi ada diskriminasi terhadap kelapa sawit, termasuk dalam rancangan regulasi UE yang baru terkait deforestation free products.

Mengenai isu Indo Pasifik, Menlu Retno menyampaikan bahwa pada ASEAN Retreat, ASEAN telah mendukung usulan Indonesia mengenai concept paper on Mainstreaming Four Priority Areas of the ASEAN Outlook on Indo Pasific. Retno mengajak Prancis berpartisipasi dalam kerja sama konkret di bidang maritim, SDGs, perdagangan dan investasi.

“Saya berharap Prancis menjadi salah satu negara pertama yang membangun kerja sama dengan ASEAN di bisang maritime, SDGs, perdagangan, dan investasi,” kata Retno.

Sementara terkait isu Myanmar, Retno mengungkapkan bahwa Indonesia terus mendorong implementasi 5 point-consensus (5 PC) yang masih belum mencapai kemajuan berarti.

Kedua Menlu juga lakukan tukar pandangan mengenai perkembangan di Ukraina. Indonesia berharap agar semua pihak memberikan kesempatan bagi negosiasi dan diplomasi untuk bekerja.

Menlu Retno berada di Paris untuk menghadiri The Indo-Pacific Ministerial Forum atas undangan Menlu Prancis. Selain menghadiri The Indo Pasific Ministerial Forum, Retno juga akan memimpin Bali Process Steering Committee Ministerial Meeting, sebagai persiapan untuk pertemuan Bali Process yang akan diselenggarakan akhir tahun ini di Bali, sekaligus merayakan 20 tahun sejak terbentuk. Menlu juga akan melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan Menlu-Menlu lain yang juga hadir dalam Indo-Pacific Ministerial Forum.