AHY Menyebut Usulan Penundaan Pemilu 2024 Tidak Logis

Politik057 views

Inionline.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak usulan penundaan Pemilu 2024. Penundaan Pemilu dinilai tidak memiliki alasan yang logis dan melanggar konstitusi.

“Ada yang menginginkan, ada yang menyuarakan sebaiknya Pemilu diundurkan, diundur waktunya. Menurut saya ini pernyataan yang tidak logis,” ujar AHY dikutip dari siaran pers, Minggu (27/8).

AHY mempertanyakan dasar legal dari usulan penundaan Pemilu 2024. Menurutnya, penundaan pelaksanaan Pemilu bertentangan dengan konstitusi.

“Apa dasarnya? yang jelas itu tidak sesuai dengan konstitusi kita, bahwa ada masa kepemimpinan yang harus dipatuhi bersama, baik di tingkat nasional, provinsi, sampai dengan kabupaten/kota,” tegasnya.

Menurutnya tidak pantas siapa pun apalagi yang memiliki jabatan, mengusulkan penundaan Pemilu dengan klaim aspirasi masyarakat. AHY yang mengaku sudah keliling 34 provinsi, tidak melihat masyarakat menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden. Malah banyak rakyat yang mengeluh situasi hari ini yang tidak kunjung membaik. Terutama ekonomi yang masih dirasakan sulit bagi masyarakat.

AHY memandang, usulan penundaan Pemilu bukan harapan masyarakat, melainkan hanya keinginan sejumlah elite politik. Para elite ini ingin melanggengkan kekuasaan dan takut kehilangan kekuasaannya hari ini.

“Mengapa tiba-tiba mengatakan masyarakat ingin diperpanjang, ingin diundur. Saya tidak melihat ada masyarakat yang memiliki harapan itu, yang jelas itu adalah harapan segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaannya,” ujarnya.

Selain itu, AHY memandang alasan dalam kondisi pemulihan ekonomi tidak logis menjadi dasar penundaan Pemilu. Sebab ketika Pilkada 2020 bisa terus dijalankan dan tidak ada penundaan. Saat itu kondisi di tengah pandemi Covid-19.

“Jadi, artinya bangunan narasi yang mereka sampaikan itu tidak logis, tidak adil dan tidak berpihak kepada rakyat. Kalau mereka mengatakan itu suara rakyat, pertanyaan saya, rakyat yang mana? Jangan kemudian kita mengentertain hasrat, ambisi mereka yang ingin melanggengkan kekuasaannya. Melabrak akal sehat, mencederai hati nurani dan tentu semua itu akan memundurkan demokrasi kita, hati-hati,” tegasnya.