Untuk Mencegah Penyebaran Omicron Jatim Akan Aktifkan Kembali Isoter

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Pemprov Jatim akan mengaktifkan kembali isolasi terpusat atau isoter. Langkah itu untuk menghambat sebaran virus COVID-19 khususnya varian Omicron.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, langkah antisipasi menekan sebaran virus Omicron sudah mulai November 2021. Namun, untuk saat ini isoter akan kembali diaktifkan guna menekan laju sebaran virus varian Omicron.

“Jadi kita harus proporsional untuk melakukan antisipasi ini. Kita tetap waspada. Tadi saya sampaikan bahwa sejak November lalu, kita sudah melakukan rapat koordinasi, prinsip nomor satu isoter diaktifkan, relawan diaktifkan,” ujar Khofifah kepada wartawan usai rakor penanganan Omicron di Pendopo Pemkab Malang, Minggu (16/1/2022).

Khofifah menegaskan, jika ada kasus muncul, jangan kemudian membesar-besarkannya. “Saya tadi bilang yang tidak gawat jangan dibikin gawat. Tapi kalau ada jangan ditutup-tutupi. Jadi kita harus proporsional,” ujarnya.

Khofifah mengaku, langkah mitigasi, tracing, dan testing yang diterapkan di Jawa Timur selalu melebihi dari yang distandarkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO serta Kementerian Kesehatan.

“Jadi 1 orang di-tracing minimal 15 orang, di Jatim hampir selalu lebih, 19-an. Begitu juga testing. Jadi proses yang kita lakukan dengan mitigasi secara spesifik dari WHO dan Kemenkes kita lakukan,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Khofifah, pihaknya tengah memikirkan adanya penambahan laboratorium baru untuk menguji sampel Whole Genome Sequencing (WPS) bagi warga yang terindikasi virus Omicron.

Selama ini hanya mengandalkan dua institusi untuk menguji sampel WPS. Pertama BPBDKL milik Kemenkes, kedua ITD Unair.

“Dua ini yang siap untuk melakukan deteksi. Semula CT di bawah 25 sekarang di bawah 30 itu akan dikirim ke dua institusi ini. Berikutnya adalah kebutuhan kita terhadap lab ini memang kita sudah lakukan koordinasi dengan beberapa pihak, kita memang membutuhkan support untuk membutuhkan lab di luar dua itu,” tambahnya.

Saat ini ada satu kasus Omicron di Kabupaten Malang. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melakukan berbagai upaya untuk menghambat sebaran virus COVID-19 varian Omicron. Isolasi sebagai salah satu upaya. Selain memberikan multi vitamin untuk meningkatkan daya tubuh pasien.

“Isolasi merupakan upaya treatment bagi pasien Omicron. Selain untuk menghambat sebaran virus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo kepada wartawan.

Ibu berinisial L (30) yang merupakan pasien pertama Omicron di Kabupaten Malang, telah menjalani isolasi di Safe House Rusunawa Kepanjen. Selain L, dua kontak erat terdiri dari ibu dan putranya dengan hasil PCR positif COVID-19 juga menjalani isolasi di tempat yang sama.

Arbani menuturkan, pihaknya juga memberikan pengobatan terhadap pasien Omicron. Untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Kondisi para pasien tersebut, Arbani mengaku, ada perkembangan cukup baik. Dari awal memiliki gejala ringan yakni batuk dan pilek, saat ini semakin berkurang.

“Alhamdulillah, sekarang kondisi pasien semakin membaik. Kemarin-kemarin sempat ada gejala ringan, sekarang tidak,” terangnya.

Seperti diberitakan, satu warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dinyatakan positif terpapar virus Omicron. Dia adalah ibu rumah tangga berusia 30 tahun dan tengah hamil lima bulan.

Pasien pertama Omicron di Kabupaten Malang ini diduga tertular virus dari suaminya yang tercatat sebagai warga Kota Malang.