Soal Jabar Masuk Daftar Provinsi ‘Tak Bahagia’ ini Respons Ridwan Kamil

Berita357 views

Inionline.id – Dalam survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) Provinsi Jawa Barat masuk ke dalam daftar 10 provinsi dengan Indeks Kebahagiaan Terendah tahun 2021. Survei ini dilaksanakan tiga tahun sekali.

Jawa Barat masuk ke dalam urutan kelima provinsi yang dengan Indeks Kebahagiaan Terendah 2021 dengan angka 70.13, di bawah Nusa Tenggara Timur 70.31, Sumatera Utara (70.57), DKI Jakarta (70.68), Aceh (71,24), Sumatera Barat (71,34).

Di bawah Jabar ada Papua (69.87), Bengkulu (69.87), dan Banten (68.08). BPS mengatakan tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia 2021 diukur dari tiga dimensi, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia). Survei dilaksanakan serentak di semua kabupaten/kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

“Survei dilaksanakan pada rentang waktu 1 Juli sampai 27 Agustus 2021. Unit analisis adalah rumah tangga yang dipilih secara acak (random),” tulis BPS.

Lalu apa tanggapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ?

Dalam cuitannya, Ridwan Kami mengatakan indeks kebahagiaan Jabar sedianya naik dari 0.65 poin dari 69.58 di tahun 2017 menjadi 70.23. “Namun jika berdasarkan indeks se-Indonesia, Jawa Barat masih jauh dari optimal,” cuitnya dalam akun @ridwankamil.

Menurutnya kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diusahakan, bukan ditunggu kedatangannya. “Happiness is made not given. Karena memberikan bahagia itu tugas semua kemanusiaan. Mari melakukan sesuatu untuk memberi bahagia kepada ke sekeliling kita,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Dalam pengambilan responden, BPS menggunakan metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel adalah two stage one phase sampling. Total sampel rumah tangga untuk keperluan estimasi tingkat kebahagiaan hingga level provinsi di Indonesia sebesar 75 ribu rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.

“Dalam SPTK, tidak semua anggota rumah tangga dapat dipilih sebagai responden karena ada beberapa pertanyaan (misalnya, pertanyaan terkait pekerjaan, pendapatan rumah tangga, dan keharmonisan keluarga) yang hanya dapat dijawab secara akurat oleh kepala rumah tangga atau pasangannya,” tulis BPS.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara oleh petugas menggunakan kuesioner terstruktur dan alat bantu. Alat bantu ini berupa scoring (rating scale) secara presisi terhadap pertanyaan terkait kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup.

Hasilnya, indeks kebahagiaan Indonesia pada 2021 berada pada angka 71,49. Angka itu naik 0,80 dibanding pada 2017.

Pada 2021, penduduk perkotaan memiliki nilai indeks kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, yakni perkotaan 71,73 dan pedesaan 71,17. BPS menyatakan provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi ialah Maluku Utara dengan poin 76,34, sementara yang terendah adalah Banten dengan skor 68,08.