Bandung, Inionline.id – Akhir tahun 2021 secara resmi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa barat mendapat penghargaan sebagai Pemda terinovatif dalam ajang Innovatife Goverment Award (IGA). Salah satu faktor penyebab dari perolehan award tersebut adalah aplikasi pikobar milik Jawa barat yang salah satu fungsinya untuk memberikan diagnosis awal dan mengeluarkan rekomendasi. Apakah warga Jabar yang melapor mesti mendapatkan penanganan dokter atau cukup beristirahat di rumah (home care) menggunakan artificial intelligence.
Mendengar kabar tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa barat H. Iwan Suryawan mengapresiasi atas capaian yang diperoleh Pemprov Jabar namun tetap menegaskan bahwa aplikasi Pikobar tidak berjalan dengan sendirinya.
“Pertama apresiasi bahwa apa langkah kewaspadaan pengamanan dini melalui Pikobar untuk mengumpulkan informasi hingga berbuah dengan kebijakan yang harus dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dalam menghadapi Covid-19 ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat sekaligus juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Iwan, Rabu (05/01/2022).
Menurutnya kondisi inipun bisa berjalan ketika Pikobar ini tidak berjalan sendiri, Gubernur selalu mengatakan selalu berkolaborasi bersinergi artinya Pikobar ini akan berfungsi, berkolaborasi dan bersinergi, dan juga kekuatannya ada pada informasi dan pengambil kebijakan atas output yang didapat dari Pikobar tersebut.
“Oleh karena itu pintu inputnya juga harus baik dan prosesnya harus baik sehingga kebijakan yang dikeluarkanpun dari apa yang dilakukan Pikobar ini akan berdampak baik juga,” pungkas Iwan Suryawan.
