Demi Mencegah Omicron Ini Strategi Pemkot Sukabumi-Pemkab Pangandaran

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Pemerintah Kota Sukabumi mewaspadai adanya penyebaran COVID-19 varian Omicron. Apalagi setelah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur terkonfirmasi memiliki satu warga yang dinyatakan positif Omicron.

Sejumlah langkah dipersiapkan agar virus tersebut tidak menyebar. Salah satunya dengan mempercepat pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau vaksin booster.

“Jadi kita dikeliling oleh wilayah yang sudah ada kasus Omicronnya. Percepatan karena memang antisipasi peningkatan Omicron di berbagai daerah,” kata Ketua Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati saat ditemui di Puskesmas Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Rabu (12/11/2022).

Selain vaksinasi dosis ketiga, pihaknya juga akan semakin mengintensifkan penerapan 3T atau testing, tracing, treatment. “Antisipasi kita tingkatkan 3T, kita tingkatkan terutama testing, kemudian karantina jadi 10 hari. Nah salah satunya adalah pemberian booster,” ucapnya.

Dia bersyukur Kota Sukabumi masuk dalam sepuluh kota dan kabupaten di Jawa Barat yang berhak memberikan vaksin booster kepada warganya. Seperti diketahui, pemerintah pusat memperbolehkan vaksin booster bagi daerah yang telah mencapai target vaksinasi.

“Kan ini enggak semua kota/kabupaten bisa booster. Kita lansia wajib semua, terutama komorbid. Jadi ada syaratnya, vaksin dosis satu harus 70 persen. Sedangkan Kota Sukabumi sudah 99,6 persen,” paparnya.

Lebih lanjut, pemberian vaksin booster ini akan terus dilakukan selama stok vaksin mencukupi. Sementara jenis vaksin yang digunaka yaitu AstraZeneca.

“Bisa ada perubahan jenis vaksin. Hari ini ada sampai ribuan karena ada 7 lokasi layanan vaksin booster yang dilakukan serentak,” pungkasnya.

Sekedar informasi, pemberian vaksin booster di KotaSukabumi digelar di PuskesmasSelabatu, PuskesmasTipar, PuskesmasCipelang, PuskesmasBaros, Puskesmas Benteng, PuskesmasCibeureum Hilir dan PuskesmasNanggeleng. Syaratnya masyarakat berusia di atas 18 tahun dan jarak dari dosis dua sudah mencapai enam bulan.

Upaya Pencegahan Omicron di Pangandaran

Selain di Kota Sukabumi, Pemkab Pangandaran juga terus bersiaga mengantisipasi masuknya varian Omicron di wilayahnya. Sejumlah langkah pencegahan telah disiapkan agar COVID-19 varian Omicron tidak menyebar di Pangandaran.

“Kami sudah diskusi dan menyusun strategi dengan stakeholder dari Kapolres Ciamis, TNI dan jajaran Pemkab Pangandaran untuk antisipasi masuknya varian baru Omicorn,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu (10/1/2022).

Jeje menyampaikan ada dua strategi yang akan dipertahankan Pemkab Pangandaran dalam menangkal Omicorn. “Pertama kita kebut vaksinasi dan kedua tak gentar jalani prokes,” ucapnya.

Selain itu Jeje juga sebut roda kehidupan ekonomi Pangandaran kini mulai bergeliat. Tempat-tempat wisata yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi juga mulai beroperasi kembali.

“Kita masa recovery transisi gerakan ekonomi mulai berputar, makanya saya tegaskan prokes dan vaksin,” kata dia.

Sebagai langkah antisipasi lainnya, kata Jeje, para wisatawan dari luar daerah wajib membawa bukti vaksinasi. Hal itu agar Pangandaran benar-benar aman dan tetap nyaman untuk dikunjungi.

“Hanya dengan cara itu kita mengetahui wisatawan yang belum divaksin dan minimal dosis satu,” ucapnya.

Dia menyebut saat ini pihaknya tengah fokus memberikan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun. Sementara berdasarkan data terakhir di awal 2022 ini capaian vaksinasi untuk dosis 2 telah mencapai 62 persen. Tinggal 8 persen lagi untuk mencapai target 70 persen.

“Vaksinator kita cenderung fokus ke anak-anak sekolah 6 sampai 11 tahun awal tahun ini. Sedangkan untuk dosis 2 Pangandaran sampai awal tahun 2022 capai 62 persen hanya 8 persen lagi tercapai target 70 persen,” terangnya.

Jeje berharap para Februari 2022 vaksinasi untuk dosis 2 sudah mencapai target. “(Untuk total saat ini) sudah mencapai 88 persen warga Pangandaran vaksin dosis 1 dan 2,” katanya.

Di tempat terpisah Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi menyampaikan, total vaksinasi COVID-19 dosis pertama sampai Selasa (11/1/2022), telah mencapai 277.107 orang dari jumlah target sasaran sebanyak 344.196 orang.

Capaian vaksinasi tersebut terdiri dari nakes, pelayan publik, lansia, masyarakat umum, remaja, ibu hamil dan usia 6 sampai 11 tahun. “Sehingga capaian dosis 1 tercapai 80,5 persen dan dosis 2 sebanyak 214.816 orang dengan capaian 62,4 persen,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto mengatakan siap berkontribusi untuk membantu percepatan vaksinasi kepada warga.

“Vaksinasi ini ibaratkan memakai helm saat berkendara, meski bukan jaminan dia tidak kecelakaan, kalo dia tidak ikut aturan masih akan kecelakaan,” ucpanya.