Aksi Nyata Trio Aleg PKS Atasi Banjir di Bojongkulur Bogor

Antar Daerah457 views

Bogor, Inionline.id – Trio anggota dewan dari PKS yaitu Achmad Fathoni dari DPRD Kabupaten Bogor, Mochamad Ichsan Maoluddin dari DPRD Provinsi Jawa barat, dan Fahmi Alaydroes dari DPR RI kembali melakukan aksi nyata di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu (23/01/2022).

Ketiganya kompak memberikan bantuan satu set lengkap perahu karet serta CCTV yang berguna untuk memantau banjir yang kerap terjadi di wilayah Desa Bojongkulur.

Menurut Mochamad Ichsan Maoluddin satu set perahu karet tersebut terdiri dari dayung, helmet, serta jaket pelampun guna mendukung keselamatan orang yang menaiki perahu karet tersebut.

“Total anggaran bantuan yang diberikan ini sebesar 20 juta rupiah, kita inginnya melengkapi lebih banyak lagi dan PKS ingin hadir dengan memberikan bantuan berupa satu set lengkap perahu karet ini,” ujar M Ichsan.

Sambutan M Ichsan dari DPRD Provinsi Jawa barat pada prosesi penyerahan bantuan perahu karet dan CCTV dari PKS untuk Desa Bojongkulur Bogor, Minggu (23/01/2022).

Dirinya menambahkan kedepannya fungsi perahu karet ini tidak hanya untuk kebencanaan saja tetapi berguna juga untuk menjaga melestarikan sungai.

Kemudian anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes pun mengatakan bahwa aksi ini merupakan bagian merubah bencana menjadi sebuah pahala.

“Karena bencana itu akhirnya mendorong kita untuk saling membantu, dan ini tentu saja perintah dari Allah SWT dan alhamdulillah salah satu program yang selalu dikedepann oleh PKS adalah memberikan manfaat apalagi ketika ada bencana,” tukas Fahmi.

Anggota DPR RI Fahmi Alaydroes berikan sambutan saat prosesi penyerahan perahu karet dan CCTV dari PKS untuk Desa Bojongkulur, Minggu (23/01/2022).

Selain itu Fahmi pun berharap agar Desa Bojongkulur menjadi desa yang madani, dan menjadi desa percontohan dengan kinerjanya yang luar biasa sehingga kawasan role model seperti Bojongkulur ini bisa tumbuh juga di beberapa tempat lainnya.

Lain halnya dengan Achmad Fathoni dimana dirinya sedikit menyinggung masalah pemearan wilayah Kabupaten Bogor timur yang mana saat ini masih ada 3 tahapan lagi guna memisahkan wilayah tersebut dengan kabupaten induk yaitu Kabupaten Bogor.

“Saya ingin menyampaikan satu hal yang terjadi di Kabupaten Bogor dan terutama di wilayah Bogor Timur yang sekarang sedang proses pemekaran menjadi Kabupaten sendiri atau DOB yang terdiri dari 7 Kecamatan salah satunya Gunung Putri ini, prosesnya sudah diajukan oleh Gubernur Jawa Barat ke Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri saya pelajari PP nomor 78 tahun 2007 itu memang ada tiga tahap, rekomendasi Mendagri kemudian saran dan masukan dari DPOD dan persetujuan DPR RI dan Presiden,” tutur Fathoni.

Sambutan Achmad Fathoni anggota DPRD Kabupaten Bogor saat prosesi penyerahan bantuan perahu karet dan CCTV kepada Desa Bojongkulur, Minggu (23/01/2022).

Lanjut, “Kita berharap kita bisa wujudkan kerena memang Bogor Timur memiliki wilayah yang cukup luas dan mensupport PAD yang cukup besar sampai 30% dari PAD Kota Bogor jadi jika PAD 30 triliun sekitar 800an, kita berharap perhatian untuk pembangunan Bogor Timur ini menjadi lebih baik lagi,” imbuh Fathoni.

Merespon bantuan dari PKS, Kepala Desa Bojongkulur Firmanriansyah menuturkan bahwa dirinya bersama Pemerintah Desa Bojongkulur mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan terlebih alat-alat tersebut dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya ketika di musim penghujan guna kesiapsiagaan dan waspada menghadapi bencana.

“Yang kedua ketika lewat musim penghujan kita bisa gunakan untuk wisata sungai atau susur sungai yang ketiga untuk pelestarian sungai, kita bisa bersih-bersih sungai menggunakan perahu karet ini,” kata Firman.

Sambutan dan pidato Kepala Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor Firmanriansyah saat serah terima bantuan perahu karet dan CCTC dari PKS untuk Desa Bojongkulur, Minggu (23/01/2022).

Lebih lanjut dirinya pun mengatakan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri melalui Pemerintahan Desa Bojongkulur dalam mengatasi bencana banjir di wilayah tersebut adalah dengan mengadakan rumah pompa.

“Pembangunan rumah pompa awal 19, kemudian kembali mendapat 5 unit sehingga itu merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten untuk mengurangi dampak banjir sesuai dengan kewenangannya karena jika tanggul urusan sungai bukan kewenangan Pemerintah Daerah tapi Pemerintah Daerah telah melakukan hal-hal yang bisa membantu meminimalisasi terjadinya bencana,” tutup Firmanriansyah.