Satgas Menyebut Tempat Karantina WNI dari Luar Negeri Masih Cukup

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Untuk saat ini Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim kapasitas tempat karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) pelaku perjalanan internasional masih relatif cukup digunakan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mencatat 10 ribu kapasitas tempat tidur atau bed bagi WNI untuk menjalani masa karantina yang saat ini berlaku selama 10 x 24 jam.

“Saat ini tersedia sekitar 4.374 bed di tempat karantina milik pemerintah, dan cadangan 6.028 bed di fasilitas tambahan yang tersedia di DKI Jakarta,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (23/12).

Wiku menjelaskan saat ini fasilitas karantina WNI itu tersebar di Wisma Atlet Pademangan, sejumlah tower di Wisma Atlet Kemayoran, Rusun Pasar Rumput, dan Rusun Nagrak Cilincing.

Pemerintah dalam waktu dekat juga bakal membuka Rusun Daan Mogot dan LPMP DKI Jakarta sebagai tempat karantina WNI kepulangan luar negeri.

Wiku sekaligus mengingatkan lokasi karantina yang disediakan pemerintah secara gratis hanya diperuntukkan bagi tiga kelompok WNI yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan ASN yang kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri.

Selain ketiga kategori tersebut, pemerintah menyediakan daftar hotel yang harus diakses dengan biaya sendiri. Saat ini masih tersedia sekitar 4.920 tempat tidur dari total 16.588 tempat tidur hotel yang tersedia.

“Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, Satgas Covid-19 bekerja sama dengan stakeholder terkait, berupaya meningkatkan fasilitas karantina di sekitar wilayah pintu kedatangan, baik udara, laut, dan darat,” kata dia.

Lebih lanjut, Wiku juga memastikan pihaknya akan terus berupaya mengakomodasi kebutuhan kapasitas tempat tidur serta fasilitas penunjang agar jangan sampai terjadi kondisi kewalahan atau penuhnya fasilitas karantina.

Hal itu menurutnya bakal terus dilakukan terutama melihat data traffic quarantine dari Angkasa Pura II yang memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan kebutuhan fasilitas karantina mulai 20 Desember dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

“Hal ini mengindikasikan bahwa animo masyarakat untuk perjalanan lintas negara masih tinggi,” ujar Wiku.