Satgas Menyatakan Corona Varian Omicron Bisa Membuat Penyintas Covid Terinfeksi Kembali

Berita057 views

Inionline.id – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan terdapat adanya kemungkinan bahwa varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron mampu membuat penyintas virus corona kembali mengalami infeksi atau reinfeksi Covid-19.

Kendati demikian, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kemungkinan itu masih perlu sejumlah penelitian yang sampai saat ini masih dilakukan banyak tim peneliti global dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Berdasarkan bukti awalan, disinyalir varian ini dapat menimbulkan reinfeksi pada penyintas Covid-19,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (30/11).

Wiku menambahkan, berdasarkan pengamatan sementara varian Omicron juga dinilai memiliki kecepatan penularan yang lebih tinggi dari varian lainnya, kendati penelitian juga menyebutkan bahwa varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini tidak memiliki sifat memperburuk gejala klinis pasien Covid-19.

Untuk itu, Wiku tetap meminta Indonesia waspada akan penyebaran varian Omicron, meskipun sementara ini belum dilaporkan teridentifikasi di Indonesia melalui hasil pengamatan dan pemeriksaan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

Positif Covid-19 Bertambah 297 Kasus, 11 Orang Meninggal

“Juga terkait efektifitas vaksin, testing, dan obat-obatan saat ini terhadap varian Omicron masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut,” imbuhnya.

Wiku kembali mewanti-wanti masyarakat Indonesia bahwa penurunan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di Indonesia jangan membuat warga euforia dan melupakan kepatuhan akan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Ia menyebutkan bahwa sifat virus corona sangat dinamis dan fluktuatif. Oleh sebab itu, potensi munculnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tetap ada, sehingga masyarakat diminta tetap membatasi mobilitas untuk keperluan yang penting saja, kendati pemerintah sudah melakukan sejumlah relaksasi aktivitas sosial-ekonomi.

“Kita tidak boleh lengah, karena belajar dari varian Delta periode Idulfitri, apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan dibiarkan menyebar luas di masyarakat, lalu mobilitas masyarakat tinggi, terlebih pula tidak disiplin prokes. Maka varian ini dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19,” ujar Wiku.