Kolaborasi Berlapis, Menjadi Kunci untuk Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Nasional157 views

Inionline.id – Strategi berupa kolaborasi berlapis dan berjenjang antara satgas pada level nasional hingga level kelurahan disebut sebagai kunci keberhasilan mencegah gelombang Covid-19 lanjutan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi yang mengatakan, saat ini pemerintah telah mengaktifkan peran satgas di setiap tingkat daerah, termasuk satgas institusi dan posko desa kelurahan.

“Setiap jenjang Satgas memiliki peran penting menjalankan empat fungsi utama yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung/pendataan dalam penanggulangan Covid-19,” kata Sonny, Kamis (2/12).

Adapun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli lalu, skor kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) terus meningkat. Sepanjang Juli 2021, rata-rata skor kepatuhan memakai masker di angka 7,77 (skor antara 1-10) lalu naik menjadi 7,85 (Agustus), naik terus di angka 7,90 (September), dan 8,26 (Oktober).

“Sayangnya, selama bulan November ini terjadi penurunan skor di angka 7,86 atau setara dengan kondisi bulan Agustus lalu,” kata Sonny.

Kondisi itu disebut tak jauh berbeda dengan skor kepatuhan menjaga jarak dan mencuci tangan. Sonny mengingatkan, kondisi ini harus diwaspadai dan semua pihak harus berpartisipasi menjaganya agar tak terus menerus menurun.

Berdasarkan temuan Satgas Penanganan Covid-19, setidaknya ada empat faktor yang mempengaruhi potensi lonjakan kasus, yaitu kepatuhan protokol kesehatan, laju vaksinasi, tingkat mobilitas, dan kemunculan varian baru yang lebih menular.

Saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 dipastikan berupaya membangun strategi perubahan perilaku dan komunikasi risiko yang tepat, di tengah tantangan kejenuhan di masyarakat. Tujuannya, mendongkrak kembali kepatuhan protokol kesehatan 3M sembari mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan vaksinasi dan peningkatan kapasitas deteksi melalui testing maupun tracing.

Untuk itu, satgas daerah berperan penting guna melakukan upaya promotif dan preventif secara berkelanjutan. Sonny juga mendorong agar setiap fasilitas publik memiliki satgas institusi demi mengoptimalkan fungsi pencegahan dan penanganan Covid-19 di institusi masing-masing.

“Kami juga terus mendorong pembentukan posko desa/kelurahan dan optimalisasi perannya dalam implementasi PPKM Mikro. Namun, bukan berarti pelaksanaan PPKM menghilangkan peranĀ PPKM Mikro yang sangat penting di level komunitas,” katanya.

Terkait varian Omicron yang hingga Selasa (30/11) belum terdeteksi di Indonesia, Sonny menyebut bahwa pemerintah akan memperkuat pengawasan dan pelacakan kasus dengan genome sequencing, serta memperkuat penelitian untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron di Indonesia.

“Pemerintah mengingatkan masyarakat agar terus menerus patuh, disiplin, dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan 3M. Ini harus menjadi perilaku sehari-hari, bukan hanya saat terjadi lonjakan kasus, namun juga di saat kasus melandai,” ujar Sonny.