Inionline.id – Virus Corona varian Omicron terdeteksi masuk ke Indonesia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan upaya antisipasi Omicron dengan mempercepat vaksinasi pada anak.
“Untuk tahap prokes adalah kejar vaksin. Makanya sekarang vaksin anak juga kecepatannya digeber, speed-nya tinggi untuk menyebar cakupan anak gitu,” ujar Dwi saat dihubungi, Jumat (17/12/2021).
Dwi mengatakan sejak dimulainya vaksin anak, saat ini pemberian dosis pertama sudah mencapai lebih dari 119.225, dengan penyuntikan per hari 10.000 anak.
“Waktu awal di tanggal 14 Desember, kita waktu itu 10.000 target ya, karena saat tanggal 14 tidak hanya ditempat pencanangan kan, tapi dilakukan hampir di semua kecamatan. Makanya, pada saat akhir hari kita bisa dapat 10.600, kemudian sampai sekarang 17 Desember sudah di 119.649,” ujarnya.
Target vaksin anak usia 6-11 tahun pada Januari harus sudah mencapai 1,1 juta anak untuk pemberian dosis pertama. “Pokoknya akhir Januari targetnya sudah selesai 1,1 juta anak suntik vaksin pertama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan upaya lainnya dalam mencegah terjadinya kasus Omicron adalah pengetatan mobilitas warga, terutama pada saat libur Natal dan tahun baru 2022.
“Saat nataru tidak melakukan perjalanan, imbauan untuk mengatasi mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Diketahui varian Omicron masuk Indonesia terkonfirmasi setelah ada satu pekerja Rumah Sakit Wisma Atlet, Jakarta, terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron. Pasien tersebut diketahui berinisial N.
Pasien N terdeteksi positif COVID-19 dengan varian Omicron pada 15 Desember 2021. Hal itu diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Jadi ada 3 pekerja pembersih di Wisma Atlet yang terkonfirmasi positif PCR-nya 3 data tersebut dikirim ke Balitbankes untuk kita lakukan uji genome sequencing dan 1 dari 3 positif Omicron, yang duanya tidak,” ujarnya, Kamis (16/12).
