Kini Jalani Observasi di Rumah Sakit Jiwa, Rosmini Pengemis Marah-marah

Berita557 views

Inionline.id – Kini tengah menjalani observasi kesehatan mental di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi (MM) Kota Bogor, pengemis viral bernama Rosmini (55 tahun) yang suka marah-marah saat meminta sedekah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan proses observasi kesehatan mental Rosmini akan dilakukan selama lebih dari dua pekan.

“Insya Allah, sudah ditangani. Menurut prosedur 18 hari untuk diobservasi sampai dinyatakan tidak ada gangguan,” ujar Hery di Kota Bogor, Rabu (1/5).

Hery mengatakan Pemkot Bogor saat ini sedang menelusuri keberadaan keluarga Rosmini yang beberapa hari lalu ditertibkan Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

Hery mengatakan dari identitas yang ditemukan Dinsos, Rosmini merupakan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Keluarganya dicari tidak ada, jadi itu akan direhabilitasi. Tapi sementara juga kita telusuri keluarganya, ada proses berikutnya,” kata Hery.

Ia menyampaikan, Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan Dinsos tempat Rosmini berasal. Sebab, selama ini Dinsos Kabupaten Bandung belum menjangkau wanita tersebut karena selalu berpindah-pindah tempat untuk meminta-minta.

“Pasti ada koordinasi. Hanya memang kalau di Bandung waktu itu belum terjangkau oleh Dinsosnya karena sudah berpindah-pindah,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinsos Kota Bogor Dani Rahadian menyampaikan Dinsos Provinsi Jawa Barat juga turun tangan untuk menangani Rosmini.

Dari informasi yang diterimanya, wanita itu bisa dirawat di panti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) apabila keluarganya tidak sanggup untuk mengurus.

“Pihak provinsi akan membahas untuk dilakukan perawatan di panti ODGJ jika keluarga tidak sanggup mengurus. Untuk keluarga ada di luar kota sedang didalami,” ucapnya.

Dinas Sosial membawa Rosmini dengan paksa ke RSJMM Kota Bogor, karena ibu-ibu pengemis viral itu terindikasi ODGJ. Dinsos Kota Bogor telah melakukan asesmen terhadap Rosmini pada Ahad (29/4).

Wanita pengemis itu viral di media sosial karena meminta sedekah dengan memaksa dan marah-marah, di wilayah Bekasi, Cianjur, dan Sukabumi, Jawa Barat. Hingga ia akhirnya tiba di Kota Bogor dan digiring Dinsos dan Satpol PP.