124.497 Warga Terdampak, 4 Pekan 12 Kecamatan di Sintang Masih Banjir

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), masih dilanda banjir. Data terakhir dari BNPB, tinggi air masih sekitar 100-300 cm.

Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan kondisi tersebut didasarkan pada pantauan BPBD Sintang pada Senin (15/11) pukul 16.30 WIB.

“Wilayah ini berstatus tanggap darurat banjir hingga esok hari (16/11),” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (16/11/2021).

BPBD Sintang menginformasikan tinggi muka air berangsur surut hingga 50 cm di beberapa lokasi. Sedangkan pantauan cuaca pada sore tadi, BPBD menyampaikan cuaca mendung.

Dua dari tiga wilayah di Sintang yang paling terdampak ialah Kecamatan Kayan Hilir dan Sintang. Sejumlah wilayah di Sintang masih diprediksi akan terjadi hujan intensitas ringan hingga sedang.

“Menyikapi potensi hujan, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau selalu waspada dan siap siaga, khususnya menghadapi bahaya banjir susulan,” ucapnya.

BNPB mengimbau warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di saat darurat, seperti saat proses evakuasi maupun di pos pengungsian.

Dia mengatakan BPBD Kabupaten Sintang terus melayani warga terdampak, khususnya di pos pengungsian. Pos pengungsian didukung oleh pos lapangan yang tersebar di lima titik.

Kendali penanganan darurat berada di bawah pos komando (posko) yang berada di kantor BPBD Kabupaten Sintang. Untuk mendukung pelayanan makan dan minum para penyintas, posko mengoperasikan 36 dapur umum di 12 kecamatan yang terdampak banjir.

124 Ribu Warga di 12 Kecamatan Terdampak

Data per Senin (16/11), jumlah warga terdampak mencapai 35.807 keluarga atau 124.497 jiwa. Sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 7.545 keluarga atau 25.884 jiwa yang tersebar di 32 pos pengungsian.

Perkembangan di sektor energi, bencana banjir menyebabkan 77 gardu PLN mengalami gangguan. Dari total gardu terdampak, sebanyak 16 gardu sudah berfungsi normal, sedangkan 61 lainnya masih padam. Pihak PLN terus melakukan perbaikan di lapangan dengan memperhatikan faktor keselamatan petugas.

Hampir empat pekan, banjir di Sintang terjadi sejak Kamis (21/10) lalu. Banjir terjadi setelah hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap.

Tak hanya itu, pada bagian hilir, pasang laut terjadi sehingga aliran sungai terhambat dan banjir bertahan hingga kini.

“BNPB masih berada di lokasi untuk memonitor kondisi lapangan dan pendampingan posko penanganan banjir yang menerjang 12 kecamatan,” katanya.

Kedua belas wilayah administrasi terdampak banjir adalah Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Sintang, Binjai Hulu, Tempunak, Kelam Permai, Sei Tebelian, Ketungau Hilir, Sepauk, Dedai, Serawai, dan Ambalau.