Dengan Dihapusnya Cuti Bersama Tanggal Merah Natal-Tahun Baru Jatuh di Hari Sabtu

Berita057 views

Inionline.id – Demi mencegah meningkatnya mobilitas masyarakat pada akhir tahun Cuti bersama dihapus pemerintah. Dengan demikian, risiko penyebaran COVID-19 dapat dicegah agar tak sampai menimbulkan gelombang ketiga Corona.

Cuti bersama 24 Desember 2021 dihapus sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi SKB Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, serta Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.

Lalu kenapa cuti bersama dihapus? Berikut penjelasannya.

Cuti Bersama Dihapus: Natal-Tahun Baru Sama-sama di Hari Sabtu
Informasi soal cuti bersama dihapus sudah disampaikan Menko PKM Muhadjir Effendy pada 18 Juni 2021. Ada pula dua libur nasional lainnya yang mengalami pergeseran lantaran ‘kejepit’ pada akhir pekan.

“Pemerintah memutuskan mengubah dua hari libur nasional dan meniadakan satu hari libur cuti bersama,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers kala itu.

Untuk diketahui, tanggal 25 Desember dan 1 Januari 2022 sama-sama berada di hari Sabtu. Dengan dihapusnya cuti bersama 24 Desember, pemerintah hendak mencegah peningkatan mobilitas masyarakat, di mana dikhawatirkan banyak orang yang mengambil libur panjang hingga perayaan tahun baru 2022.

Cuti Bersama Dihapus: Ini Isi SKB Terbaru

Dalam SKB 3 Menteri, tercantum bahwa kini cuti bersama Natal 2021 ditiadakan. Ini daftar hari libur dan cuti bersama 2021 yang terbaru sesuai SKB 3 Menteri:

1. Jumat, 1 Januari: Tahun Baru 2021 Masehi
2. Jumat, 12 Februari: Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili
3. Kamis, 11 Maret: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
4. Minggu, 14 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943
5. Jumat, 2 April: Wafat Isa Al Masih
6. Sabtu, 1 Mei: Hari Buruh Internasional
7. Kamis, 13 Mei: Kenaikan Isa Al Masih sekaligus Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah
8. Jumat, 14 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah
9. Rabu, 26 Mei: Hari Raya Waisak 2565
10. Selasa, 1 Juni: Hari Lahir Pancasila
11. Selasa, 20 Juli: Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah
12. Rabu, 11 Agustus: Tahun Baru Islam 1443 Hijriah (diubah)
13. Selasa, 17 Agustus: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
14. Rabu, 19 Oktober: Maulid Nabi Muhammad SAW (diubah)
15. Sabtu, 25 Desember: Hari Raya Natal

Cuti bersama
1. Rabu, 12 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

Sementara itu, SKB 3 Menteri soal libur 2022 sudah diterbitkan. Berikut daftar hari libur nasional 2022 sesuai SKB 3 Menteri Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 dan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022. Berikut 16 hari yang ditetapkan sebagai tanggal merah dalam kalender 2022:

Sabtu, 1 Januari 2022 (Tahun Baru Masehi)
Selasa, 1 Februari 2022 (Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili)
Senin, 28 Februari 2022 ((Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW)
Kamis, 3 Maret 2022 (Hari Suci Nyepi)
Jumat, 15 April 2022 (Wafat Isa Al Masih)
Minggu, 1 Mei 2022 (Hari Buruh Internasional)
Senin-Selasa, 2-3 Mei 2022 (Hari Raya Idul Fitri 1443 H)
Senin, 16 Mei 2022 (Hari Raya Waisak 2566 BE)
Kamis, 26 Mei 2022 (Kenaikan Isa Almasih)
Rabu, 1 Juni 2022 (Hari Lahir Pancasila)
Sabtu, 9 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha 1443 H)
Sabtu, 30 Juli 2022 (Tahun Baru Islam 1444 H)
Rabu, 17 Agustus 2022 (Hari Kemerdekaan Republik Indonesia)
Sabtu, 8 Oktober 2022 (Maulid Nabi Muhammad SAW)
Minggu, 25 Desember 2022 (Hari Raya Natal)

Cuti Bersama Dihapus, Pemerintah Larang Beli Tiket Mudik

Cuti bersama dihapus dan kini pemerintah juga akan mengetatkan aturan di masa Natal dan tahun baru (nataru). Menko Muhadjir juga meminta masyarakat tidak membuat rencana bepergian jauh di masa tersebut.

“Kita matangkan aturannya dulu. Pokoknya sementara sekarang jangan ada yang punya rencana mudik. Jadi nggak usah beli tiket dulu, nggak usah merancang dulu untuk bepergian jarak jauh,” kata Muhadjir di Balai Kota Solo, Rabu (27/10/2021).

Muhadjir menyebut pemerintah tidak ingin terjadi gelombang ketiga virus Corona atau COVID-19 setelah libur panjang akhir tahun. Dia mengambil contoh beberapa negara yang saat ini dilanda lonjakan jumlah kasus COVID-19.

“Sekarang kan Eropa hampir semua negara mengalami kenaikan yang drastis, Amerika Selatan, tetangga kita Singapura yang kemarin katanya paling hebat menangani COVID tapi sekarang justru mengalami keparahan, Jepang juga, Korsel juga. Karena itu, kita tidak boleh main-main ini dengan kondisi kita ini, kemudian menganggap remeh,” tuturnya.

Meski aturan masih dimatangkan, Muhadjir mengatakan ada kemungkinan pemerintah akan membuat aturan seperti tahun lalu demi masyarakat.

“Kemungkinan akan kita atur ketat seperti tahun lalu, terutama jangan dicurigai macam-macam. Ini demi keselamatan dan kemaslahatan rakyat Indonesia semua,” ujarnya.