Gempa Langka M 6 Mengguncang Australia, Picu Kepanikan di Melbourne

Internasional057 views

Inionline.id – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 mengguncang wilayah dekat Melbourne, Australia. Gempa besar yang tergolong langka ini mengguncang gedung-gedung setempat hingga menyebabkan kerusakan dan memicu kepanikan warga di Melbourne.

Rabu (22/9/2021), pusat gempa bumi ini dilaporkan berada di dekat kota pinggiran Mansfield, Victoria, yang berjarak 200 kilometer sebelah timur laut Melbourne. Gempa bumi ini disebut berpusat di kedalaman 10 kilometer dari permukaan bumi.

Gempa dangkal ini dilaporkan terjadi sesaat setelah pukul 09.00 waktu setempat dan getarannya dirasakan hingga ke lokasi berjarak ratusan kilometer.

Foto-foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan reruntuhan gedung yang rusak akibat gempa berserakan dan memblokir salah satu ruas jalanan utama Melbourne. Area perbelanjaan ternama di sekitar Chapel Street, Melbourne, dipenuhi puing-puing setelah batu bata terlepas dari gedung dan berserakan.

Warga yang tinggal di bagian utara kota terbesar kedua di Australia itu menuturkan via media sosial bahwa mereka tidak mendapatkan aliran listrik usai gempa mengguncang.

“Seluruh gedung berguncang. Semua jendela, kaca, bergetar — seperti gelombang guncangan. Saya belum pernah mengalami itu sebelumnya. Sedikit menakutkan,” tutur seorang pemilik kafe di Melbourne, Zume Phim (33).

“Itu cukup keras tapi semua orang agak terkejut,” ucap seorang pegawai kafe di Melbourne, Parker Mayo (30).

Getaran akibat gempa bumi ini dirasakan hingga ke kota Adelaide yang berjarak 800 kilometer di sebelah barat, dan Sydney yang berjarak 900 kilometer di sebelah utara. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa di luar Melbourne.

Lebih dari separuh populasi Australia — total 25 juta jiwa penduduk — tinggal di bagian tenggara negara ini mulai dari Adelaide hingga Melbourne dan Sydney.

“Kami belum mendapatkan laporan korban luka serius, atau lebih buruk, dan itu adalah berita baik dan kami mengharapkan kabar baik akan berlanjut,” tutur Perdana Menteri (PM) Scott Morrison kepada wartawan di Washington DC. Morrison diketahui tengah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS).

“Ini bisa menjadi peristiwa yang sangat mengganggu, gempa bumi seperti ini. Ini adalah peristiwa sangat langka di Australia, dan sebagai dampaknya, saya yakin orang-orang sangat tertekan dan terganggu,” imbuhnya.

Menurut Geoscience Australia, gempa bumi relatif tidak biasa di wilayah Australia bagian timur yang padat penduduk karena posisinya di tengah-tengah lempengan tektonik Indo-Australia.

Gempa terbaru pada Rabu (22/9) waktu setempat tercatat berkekuatan lebih tinggi dari gempa mematikan di Australia, yang terjadi tahun 1989 di wilayah Newcastle dengan kekuatan M 5,6 dan menewaskan 13 orang.

Biro Meteorologi Australia menyatakan tidak ada ancaman tsunami yang dirilis untuk daratan utama, kepulauan atau wilayah Australia akibat gempa ini.