Pesan dari Jokowi soal Sulitnya Corona Diprediksi

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Pesan penting disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Madiun, Jawa Timur. Jokowi meminta semua pihak terus waspada sebab COVID-19 sulit diprediksi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Jawa Timur di Madiun, Kamis (19/8). Video pengarahan Jokowi itu baru diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).

“Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya COVID-19, yang namanya virus Corona, ini betul-betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi-kalkulasi apa pun,” kata Jokowi.

Jokowi juga sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait penurunan kasus COVID-19. Namun dia mewanti-wanti seluruh kepala daerah agar tidak lengah.

“Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati, waspada, mengenai yang namanya COVID ini. Jangan sampai ada varian baru datang bermutasi dan kita tidak waspada. Tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak. Saya harapkan terutama yang di jajaran kabupaten/kota, bupati dan wali kota, betul-betul semuanya mewaspadai ini,” ujar Jokowi.

Jokowi Cerita Upaya Cegah Kasus COVID-19 Melonjak Jadi 160 Ribu

Jokowi juga memaparkan data perkembangan COVID-19 di Indonesia. Jokowi menyebut, jika tak dihentikan dengan penanganan yang tepat, kasus COVID-19 di Indonesia bisa mencapai 160 ribu pada September mendatang.

Jokowi awalnya berbicara mengenai penurunan jumlah kasus COVID-19 yang berdampak terhadap perbaikan ekonomi.

“Coba kita lihat perkembangan kasus harian di negara kita. Kita pernah mencapai tinggi itu di Februari awal, kemudian menuju ke Mei turun, turun, turun, dan itu kalau turun itu pasti diikuti perbaikan ekonomi. Ekonomi naik, naik, naik, di kuartal kedua sampai tadi disampaikan Bu Gubernur Jawa Timur 7,05, nasional 7,07 karena apa? Kasusnya turun,” ujar Jokowi.

Namun, sambung Jokowi, kasus COVID-19 tiba-tiba melonjak drastis setelah Mei 2021. Jokowi mengatakan kenaikan kasus di beberapa daerah ini di luar perkiraan.

“Sampai di Mei 18, itu 3.500 per hari. Tetapi begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan, saat itu di luar dugaan kita. Karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu, dan di Medan, munculnya di tempat lain. Karena memang barang ini nggak kelihatan, langsung melompat ke 56 ribu,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, jika tak dihentikan, kasus COVID-19 di Indonesia bisa melampaui India. Kasus COVID-19 bisa mencapai 160 ribu kasus pada September 2021.

“Dan bahkan tim yang ada di kanan kiri saya… ‘Pak, kalau ini tidak bisa dihentikan, Pak, Agustus itu akan muncul di 80 ribu, September di 160 ribu. Kalau nggak bisa menghentikan, bisa di atas India kita,” ujar Jokowi.

Atas hal itu, Jokowi langsung memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri bekerja keras menekan angka COVID-19. Jokowi tak ingin kasus COVID-19 harian lebih dari 100 ribu.

“Hingga saat itu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain, yang ada menghentikan ini. Jangan sampai melompat ke 80 ribu, melompat 160 ribu,” tutur Jokowi.

3 Kunci Penanganan COVID-19

Jokowi juga mengingatkan mengenai tiga kunci penanganan COVID-19. Mulai penanganan di isolasi terpusat hingga vaksinasi.

“Saya sekali lagi titip untuk urusan COVID ini tiga hal. Yang pertama, pindahkan yang isoman ke isoter. Semua kabupaten/kota pindahkan yang isoman ke isoter. Yang kedua vaksinasi yang dipercepat. Kecepatan vaksinasi ini menjadi kunci,” ujar Jokowi.

“Yang ketiga yang berkaitan dengan obat. Jangan sampai terlambat, sudah masuk ke isolasi terpusat obatnya segera berikan. Karena saya masih mendengar banyak dari bawah ini yang sering terlambat tiga ini,” sambung dia.

Jokowi meminta seluruh kepala daerah di Jatim memahami hal ini. Dengan tiga kunci penanganan itu, Jokowi berharap kasus COVID-19 terus melandai.