Kemendikbud Siap Mempercepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19

Berita057 views

Inionline.id – Pemerintah berencana menerjunkan perawat tingkat akhir serta dokter yang akan selesai internship untuk membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam penganan COVID-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) siap memfasilitasi rencana tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek, Nizam, menyebut pihaknya telah mengadakan rapat dengan Kemenkes. Tadi malam, Kemendikbud juga sudah rapat dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia.

“InshaaAllah teman-teman siap untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan nakes dalam menangani pandemi ini,” kata Nizam lewat pesan singkat, Selasa (13/7/2021).

Nizam menyebut pihaknya sebetulnya sudah sejak tahun lalu merumuskan mengenai mobilisasi relawan nakes untuk berbagai program mitigasi. Kini, Kemendikbud sedang melakukan pemetaan.

“Saat ini teman-teman sedang memetakan kebutuhan di tiap daerah dan rumah sakit. Serta mendetailkan mekanismenya,” ujar Nizam.

“Saat ini sudah berjalan,” sambung Nizam ketika ditanya mengenai kapan rencana usulan Menkes bisa diaplikasikan.

“Usulan akan dilaksanakan, karena semua stake holder sudah sepakat dan sepakat,” terang Paris.Sekretaris Jenderal Ditjen Dikti Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwadani, menegaskan koordinasi besar lintas kementerian dan organisasi sudah dilaksanakan.

Indonesia Butuh 16-20 Ribu Perawat

Budi Gunadi Sadikin melaporkan sejumlah provinsi membutuhkan tambahan tenaga kesehatan hingga 20 ribu perawat atau dokter. Tujuh provinsi yang butuh tambahan perawat adalah Bali, Banten, DIY, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kemendikbud agar perawat yang sedang tingkat akhir pendidikan bisa terjun langsung ke lapangan.

“Jadi saya sudah minta agar tim kami berbicara dengan Kemendikbud, sudah dilakukan pembicaraan agar kita bisa mengakselerasi teman-teman perawat bisa masuk ke lapangan. Dan kalau bisa, yang mereka lakukan dihitung sebagai kreditnya mereka karena mereka sudah praktik. Ini harusnya bisa dimasukkan sebagai salah satu parameter penilaian ketika mereka lulus,” ujarnya.

Lantas bagaimana dengan kebutuhan dokter di tengah pandemi Corona ini? Menkes Budi mengatakan para calon dokter yang sedang internship akan dipercepat proses administrasinya.

“Selain perawat, kita membahas soal dokter. Untuk pertumbuhan 30 persenan, ini kita kekurangan 2.200-2.900 dokter. Kita mengamati, kira-kira berapa banyak dokter yang akan selesai internship dan ternyata akan ada 3.900 dokter yang akan selesai internship. Nah, ini akan kita percepat seluruh proses administrasinya sehingga mereka bisa masuk ke rumah sakit untuk bisa merawat pasien COVID,” imbuhnya.