Sekolah Tatap Muka Akan Dibuka, Pakar Menilai Vaksinasi Guru Lambat

Berita157 views

Inionline.id – Sekolah tatap muka akan dibuka mulai Juli 2021 dengan aturan terbatas. Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai memaksakan sekolah tatap muka di tengah kasus Corona yang kian meningkat dapat memperburuk kondisi.

“Menurut saya memaksakan sekolah tatap muka di kondisi yang justru semakin memburuk ini sama saja tidak menghargai nyawa,” kata Indra, kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).

Indra menyoroti jumlah vaksinasi tenaga pendidik yang belum mencapai target saat ini. Dia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan ulang.

“Yang paling saya concern adalah nyawa para guru karena target pemerintah itu kan di bulan Juni ini ada 5 juta guru, dosen, tenaga pendidik yang divaksin dua kali, tapi faktanya yang divaksin dua kali baru 900 ribu,” ujarnya.

“Bayangkan kalau tenaga pendidik kita belum divaksin lengkap apakah mereka akan bertanggung jawab jika ada korban guru berjatuhan, jadi tolong dipikirkan sekali,” lanjut Indra.

“Merujuk surat ikatan dokter anak Indonesia mereka masih belum mengizinkan sekolah tatap muka, sebab para ahli menilai kondisi ini berbahaya. Merujuk ke negara tetangga yang penanganannya lebih baik contoh Singapura itu dari bulan Juli tahun lalu sekolah sudah buka tatap muka, bulan Mei ini justru ditutup lagi dan kembali ke online, karena pemerintah melihat ada kondisi bahaya adanya varian baru,” ujarnya.
Apalagi menurut Indra, berdasarkan kajian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum mengizinkan adanya sekolah tatap muka. Sebab, kondisi kasus Corona yang belum membaik.

“Malaysia pun juga lockdown karena kasusnya kematiannya memecahkan rekor dari sebelumnya. Kita lihat negara lain memperketat kita ingin memperlonggar, alasan mendikbud kan pendidikan tidak bisa ditawar, apa nyawa bisa ditawar?,” imbuh Indra.

Wanti-wanti Presiden soal pembukaan sekolah tatap muka

Peringatan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pelaksanaan sekolah tatap muka dibatasi. Jokowi ingin rencana sekolah tatap muka itu dijalankan dengan sangat hati-hati.

Wanti-wanti Jokowi itu disampaikan lewat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers virtual, Senin (7/6/2021). Menurut Budi, Jokowi meminta murid yang hadir di kelas hanya 25 persen.

“Bapak Presiden tadi mengarahkan pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati, tatap mukanya dilakukan tatap muka terbatas. Terbatasnya itu apa, pertama hanya boleh maksimal 25 persen dari murid yang hadir, tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, jadi seminggu hanya dua hari boleh melakukan maksimal tatap muka. Kemudian setiap hari maksimal hanya dua jam,” ujar Budi.

Budi juga menyampaikan meski sudah ada aturan terkait sekolah tatap muka terbatas di bulan depan, izin anak ke sekolah tetap di tangan orang tua. Selain itu, Budi meminta setiap daerah memprioritaskan vaksinasi bagi guru dan lansia.

“Jadi mohon bantuan juga kepala daerah karena vaksinnya kita kirim ke kepala daerah prioritaskan guru dan lansia, terutama guru-guru ini harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas yang tadi kami sampaikan dilaksanakan,” katanya.

Budi akan memastikan semua guru sudah divaksinasi sebelum proses sekolah tatap muka dimulai. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak terkait.

“Dan tugas kami, diberikan juga kepada Pak Panglima dan Kapolri, semua guru harus selesai divaksinasi sebelum mulai,” kata Budi.